KabarBaik.co – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang melalui Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga (DPUBM) memprioritaskan rehabilitasi jalur lingkar di sekitar lingkar Stasiun Singosari. Jalur tersebut dinilai sebagai fasilitas publik vital karena menjadi akses utama pengguna kereta komuter Malang-Surabaya.
Bupati Malang, Sanusi, memaparkan misi pembangunan Kabupaten Malang untuk periode 2025-2030. Arah pembangunan ini difokuskan pada transformasi sosial, ekonomi, tata kelola pemerintahan, serta pembangunan wilayah dan infrastruktur.
Sanusi menjelaskan, transformasi sosial akan diwujudkan melalui peningkatan kesejahteraan masyarakat, kualitas sumber daya manusia, serta penyediaan kebutuhan dasar. Sementara itu, transformasi ekonomi akan diarahkan pada pembangunan yang inklusif, produktif, berkelanjutan, dan ramah lingkungan.
“Selain itu, Pemerintah Kabupaten Malang juga berkomitmen mewujudkan tata kelola pemerintahan yang berkesinambungan. Kami juga akan memantapkan stabilitas, ketentraman, kenyamanan umum, perlindungan masyarakat, serta ketahanan sosial budaya dan ekologi,” kata Sanusi, Senin (8/9).
Menurut Sanusi, pembangunan wilayah dan infrastruktur akan dilaksanakan secara merata, berkeadilan, berkualitas, dan tetap memperhatikan aspek ramah lingkungan. “Kami yakin pembangunan akan dapat berjalan lancar manakala mendapat dukungan dari semua pihak, terutama dari masyarakat,” tegas Sanusi.
Sementara itu, Kepala DPUBM Kabupaten Malang, Khairul Isnaidi Kusuma, menjelaskan bahwa program rehabilitasi jalan tahun 2024 digelar secara bertahap dalam empat triwulan dengan total pagu anggaran mencapai Rp 31 miliar.

“Untuk kegiatan rehabilitasi jalan hingga triwulan pertama, yang sudah berkontrak sekitar 50 persen, dan 40 persen di antaranya pekerjaan fisik telah selesai,” ujarnya.
Pada triwulan kedua, terdapat pekerjaan dengan total panjang penanganan sekitar 5.800 meter yang tersebar di sejumlah kecamatan, mulai Lawang, Wajak, Bululawang, Singosari, Tumpang, Pakisaji, hingga Sumbermanjing Wetan.
Khusus di Kecamatan Singosari, ia menyebutkan, bahwa rehabilitasi dilakukan di empat ruas jalan. Di antaranya ruas Banjararum-Langlang sepanjang 1.200 meter, Jalan Baturetno-Sidodadi sepanjang 250 meter, jalan lingkar Pasar Singosari sepanjang 250 meter. Untuk jalan lingkar Stasiun Singosari dengan panjang sekitar 250 meter dan lebar 4 meter.
“Penanganan rehabilitasi ini meliputi overlay hotmix dan pada beberapa titik dilakukan pengecoran untuk bahu jalan,” papar Khairul.
Khairul menyebutkan, rehabilitasi jalan di wilayah stasiun Kecamatan Singosari dari keseluruhannya merupakan upaya untuk mempermudah di segala aspek. “Jadi rehabilitasi lingkar Stasiun Singosari. Di sini untuk mempermudah anak-anak untuk menempuh pendidikan sekolah masing-masing dan juga untuk mempermudah jalur perekonomian. Apalagi, sebagian wilayah di Kecamatan Singosari adalah daerah perindustrian,” ujarnya.
Saat ditemui, Camat Singosari, Willem, menyampaikan bahwa Kecamatan Singosari yang terdiri atas 14 desa dan tiga kelurahan saat ini mengalami perkembangan yang pesat di berbagai bidang.
“Wilayah Kecamatan Singosari ini kan terdiri 14 desa dan tiga kelurahan, jadi semuanya berjalan seiring. Dari ujung sebelah timur wilayah Blandid Wonorejo yang juga merupakan daerah terpencil, hingga Watugede yang merupakan bagian dari lingkar Stasiun Singosari, semuanya mendapat akses pendidikan, pertanian, dan bidang lainnya,” kata Willem.
Ia menegaskan, pertumbuhan industri menjadi salah satu faktor utama yang mendorong kemajuan Singosari. “Perkembangan industri di Singosari ini sangat luar biasa, pesat sekali. Dengan jumlah penduduk terbesar di Kabupaten Malang, hampir 200 ribu jiwa atau sekitar 194 ribu jiwa, kemajuan bisa dirasakan di segala bidang,” ujarnya.
Willem juga mengapresiasi dukungan Pemerintah Kabupaten Malang dan DPUBM yang terus menghadirkan program pengembangan wilayah. “Saya berterima kasih Kabupaten Malang terus memberikan program untuk pengembangan Singosari. Segala bidang ini berjalan seiring sesuai dengan tujuan dan sasarannya,” pungkasnya. (*)