KabarBaik co – Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kota Batu tetap menunjukkan optimisme dalam capaian pendapatan pajak daerah pada tahun ini. Meski beberapa sektor mengalami penurunan, sejumlah sektor lain justru mencatat peningkatan signifikan.
Kepala Bapenda Kota Batu, Mohammad Nur Adhim, menjelaskan bahwa di tengah efisiensi yang terjadi di beberapa sektor, pendapatan dari pajak perhotelan, makanan-minuman (mamin), dan pengelolaan parkir memang mengalami penurunan. Namun, potensi dari sektor lain terus menunjukkan perkembangan positif.
“Potensi dari Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) cukup besar. Bukan kuantitasnya yang naik, tapi kualitasnya. Kami juga masih akan mengejar sektor yang belum maksimal, khususnya dari Pajak Barang dan Jasa Tertentu (PBJT) seperti restoran dan perhotelan,” jelas Adhim di Balaikota Among Tani, Kota Batu, Kamis (16/10).
Adhim menyebut, target Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari sektor pajak daerah di Kota Batu tahun 2025 ini sebesar Rp 275,33 miliar. Hingga pertengahan Oktober 2025, capaian realisasi pajak sudah mencapai sekitar 73 persen dari target.
“Secara angka memang meningkat dibanding tahun 2024 lalu, sekitar 2-3 persen. Namun kami tetap harus mencapai target sampai akhir 2025 nanti, dengan menambah sekitar 26-27 persen dari target yang kini sudah tercapai 73 persen. Harapan kami bisa minimal sama seperti tahun lalu, capaianya mencapai hampir 99 persen dari target,” terangnya.
Adhim menjelaskan, pajak daerah menjadi penyumbang terbesar terhadap PAD Kota Batu, yakni sekitar 85 persen dari total pendapatan daerah. Karena itu, pihaknya optimistis target capaian pajak daerah tahun ini bisa terpenuhi maksimal.
“Tentu saja ini bukan kerja dari Bapenda sendiri. Ada dukungan dari Dinas Perizinan dan Satpol PP, semuanya ikut bergerak. Kami juga sedang menggarap beberapa potensi yang cukup baik, namun karena belum ada izinnya, maka harus diurus terlebih dahulu sebelum bisa dikelola,” papar Adhim.
Adhim menegaskan bahwa pihaknya tidak akan menambah beban pajak masyarakat. Bapenda hanya akan memaksimalkan potensi dari data yang sudah ada sebelumnya.
“Kami tidak ingin menambah beban masyarakat dengan menambah jenis atau besaran pajak. Sebaliknya, kami fokus memaksimalkan data yang sudah ada. Mana sektor yang belum optimal, kami dorong, kami edukasi, dan kami berikan pemahaman agar capaiannya bisa maksimal,” pungkasnya. (*)
