KabarBaik.co – Memasuki hari keempat pascaruntuhnya Musala Pondok Pesantren Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo, bau menyengat mulai tercium di sekitar lokasi. Aroma tidak sedap ini membuat suasana di posko kian haru.
Adanya bau tak sedap itu mengiringi tangis para wali santri yang masih menunggu kabar anak-anak mereka. Yulian (35), warga sekitar, mengaku sudah merasakan bau tidak sedap sejak Rabu (1/10).
“Aromanya menusuk hidung, mungkin dari korban yang belum ditemukan. Dari jarak 300 meter pun sudah tercium,” ucapnya pada kabarBaik.co, Kamis (2/10).
Hal serupa juga dirasakan para wali santri. Tuti (40), warga asal Blega, Bangkalan, berharap anaknya segera ditemukan meski dalam keadaan tidak selamat.
“Sekarang bau menyengat sudah tercium di lokasi. Kami hanya ingin anak kami segera ditemukan. Meski tidak sesuai harapan, yang penting bisa segera bertemu,” tutur Tuti dengan suara bergetar.
Hingga Kamis (2/10), tim gabungan dari Basarnas, BNPB, TNI, Polri, dan relawan masih terus melakukan evakuasi. Sejumlah alat berat dan anjing pelacak dikerahkan untuk mempercepat pencarian.
Tragedi runtuhnya musala ini terjadi pada Senin (29/9) sore, saat para santri tengah melaksanakan salat Asar sekitar pukul 15.00 WIB. Sejak itu, proses pencarian korban terus berlangsung, sementara keluarga santri tak henti-hentinya menaruh harap agar orang terkasih mereka segera ditemukan. (*)