KabarBaik.co – Obyek wisata Taman Rekreasi Selecta di Kota Batu memutuskan untuk menghentikan sementara pertunjukan live musik maupun pemutaran musik melalui pengeras suara. Langkah itu diambil setelah kewajiban pembayaran royalti musik dari Lembaga Manajemen Kolektif Nasional (LMKN) dinilai terlalu membebani.
Direktur Utama Taman Rekreasi Selecta, Sujud Hariadi mengungkapkan, pihaknya sebenarnya rutin menghadirkan live musik setiap akhir pekan atau hari libur. Namun, aturan baru soal royalti dan hak cipta karya musik membuat pengelola memilih untuk meniadakannya.
“Dulu kami memutar musik lewat speaker, tapi sejak 2018 kami hentikan karena biayanya terlalu besar. Dulu hitungannya jumlah speaker, sekarang lebih besar lagi biayanya karena hitungannya per orang yang masuk,” kata Sujud di Taman Rekreasi Selecta, Kota Batu, Sabtu (16/8).
Menurutnya, sesuai aturan LMKN, besaran royalti ditentukan 1,3 persen dari harga tiket dikalikan jumlah pengunjung. “Misalnya ada 100 wisatawan dengan tiket Rp 50 ribu per orang. Hasilnya Rp 660 per orang dikalikan 100 jadi Rp 66 ribu per hari. Kalau dihitung setahun ya besar sekali,” jelas Sujud.
Sujud menjelaskan, pihaknya kini menunggu kepastian jawaban dari surat yang sudah dilayangkan ke LMKN. “Untuk sementara live musik kita hentikan sambil menunggu kepastian. Kalau tidak ada solusi, kami pilih tidak menggunakan musik sama sekali,” tegasnya.
Meski demikian, dia menilai ketiadaan musik tidak terlalu berpengaruh pada daya tarik wisata. Sebab, Selecta lebih mengandalkan wahana air dan panorama alam sebagai hiburan utama bagi pengunjung.
“Kami mengusulkan agar pembayaran royalti musik dihitung berdasarkan persentase biaya produksi. Jika itu tidak bisa, maka lebih baik kami tidak menggelar live musik,” tandas Sujud. (*)