KabarBaik.co – Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (Dispangtan) Kota Malang akhirnya memberikan respons terkait beras oplosan yang telah beredar di berbagai pasar di Kota Malang. Kepala Bidang (Kabid) Ketahanan Pangan Dispangtan Kota Malang, Elfiatur Roikhah, menyebut perbuatan itu dilakukan sejumlah oknum.
Menurut Elfi, sejumlah oknum penyuplai beras oplosan ke beberapa pasar tradisional di Kota Malang. “Kami sudah melakukan survei di beberapa pasar dan beras yang dimaksud sebagai oplosan adalah jenis medium dan premium. Kami memang telah berspesialisasi dalam hal ini,” ujarnya saat ditemui usai acara Dispangtan di Hotel Atria, Kamis (31/7).
Elfi menegaskan, setelah melakukan survei di lapangan, pihaknya menemukan bahwa tingkat kerusakan beras yang dijual di pasar mencapai lebih dari 15 persen. Sesuai dengan regulasi, hal ini harus seimbang dengan isi dan label yang tertera. “Setelah kami periksa di lapangan, beberapa ternyata tidak sesuai dengan nomor registrasi,” tegasnya.
Menurut Elfi, apabila beras oplosan berupa merek yang telah beredar seperti Sania, Fortune, Rajaplatinum, dan Centra Ramos masih ditemukan, pihaknya akan melakukan penukaran dengan beras yang memenuhi syarat. “Kami akan membentuk tim untuk bekerja sama dengan petugas gabungan guna melakukan pemantauan demi memastikan pangan terbaik bagi masyarakat,” katanya.
Elfi berharap nantinya tidak ada lagi beras oplosan yang beredar di seluruh pasar di Kota Malang. “Tentunya kami akan lebih teliti dalam memeriksa para pemasok beras yang layak atau tidak,” pungkasnya. (*)