Berharap Ridha, Keluarga Korban Tragedi Ponpes Al Khoziny Kembalikan Santunan

oleh -118 Dilihat
IMG 20251002 WA0018

KabarBaik.co- Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny, Buduran, Kabupaten Sidoarjo, tengah berselimut mendung. Duka mendalam itu menyusul musibah runtuhnya musala pesantren putra pada Senin (29/9). Sejumlah santri meninggal dunia.

Sebagai wujud rasa belasungkawa, pihak pesantren telah menyerahkan santunan kepada keluarga korban. Di antaranya kepada keluarga almarhum Muhammad Sholeh bin Abdurrahman, 22, salah seorang santri yang wafat dalam insiden tersebut. Sholeh merupakan santri dari Tanjung Pandan, Kabupaten Belitung, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.

Dewan Pengasuh Pesantren Al Khoziny, KHR Muhammad Ubaidillah Mujib, menuturkan bahwa santunan tesebut diberikan sebagai bentuk rasa duka cita mendalam sekaligus permohonan maaf kepada keluarga korban. “Kami turut berbela sungkawa. Semoga almarhum Sholeh wafat dalam keadaan husnul khatimah, karena meninggal saat salat dan dalam posisi sebagai penuntut ilmu,” tutur kiai yang akrab disapa Kiai Mamad itu, Selasa (30/9).

Santunan duka serta biaya kargo pemulangan jenazah yang disampaikan pihak pesantren tersebut diterima. Namun, dikembalikan lagi oleh Abdul Fattah, kakak kandung korban. Dia mengungkapkan, keluarga mengucapkan terima kasih atas perhatian dan kepedulian pihak pesantren, tetapi pihaknya memilih untuk tidak menerima santunan itu.

“Kami tidak mau menerima santunan itu bukan karena apa-apa, hanya ingin mendapatkan ridhanya kiai dan guru di pesantren. Semoga doa dan ridha beliau menjadi keberkahan bagi almarhum dan keluarga kami yang ditinggalkan,” ungkap Abdul Fattah dengan penuh keikhlasan.

Peristiwa tersebut menjadi gambaran ketulusan hubungan santri dengan kiai serta pesantren. Pihak keluarga berharap almarhum husnul khatimah, sementara keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan dalam menghadapi musibah.

Sebagaimana diketahui, saat ini tim SAR gabungan masih terus berjibaku melakukan proses pencarian korban para santri yang masih tertimbun reruntuhan musala Pesantren Al Khoziny Buduran. Berdasarkan informasi terakhir yang diterima dari pesantren, sebanyak 120 santri sudah berhasil dievakuasi. Tercatat, tiga santri wafat dalam musibah tersebut, yakni Maulana Alfian Ibrahim, warga Kali Anyar Kulon Surabaya; Mochammad Mashudulhaq asal Surabaya, serta Muhammad Sholeh asal Bangka Belitung. (*)

Cek Berita dan Artikel kabarbaik.co yang lain di Google News

Kami mengajak Anda untuk bergabung dalam WhatsApp Channel KabarBaik.co. Melalui Channel Whatsapp ini, kami akan terus mengirimkan pesan rekomendasi berita-berita penting dan menarik. Mulai kriminalitas, politik, pemerintahan hingga update kabar seputar pertanian dan ketahanan pangan. Untuk dapat bergabung silakan klik di sini

Editor: Supardi


No More Posts Available.

No more pages to load.