KabarBaik.co – Musim hujan yang datang pada awal tahun 2024 membawa keuntungan bagi sektor pertanian di Kabupaten Trenggalek. Dari bulan Januari hingga April, produksi padi meningkat secara signifikan.
Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura Dinas Pertanian dan Pangan (Dispertapan) Trenggalek, Purwanto, mengungkapkan bahwa produksi padi pada awal tahun 2024 telah mencapai 84.151 ton.
“Dengan asumsi produktivitas padi mencapai 9 ton per hektar, produksi totalnya adalah 84.151 ton. Angka ini diperoleh dari lahan panen seluas 9.281 hektar yang tersebar di seluruh Trenggalek,” jelasnya, Kamis (25/7).
Capaian produksi padi pada periode Januari-April telah mencapai 50 persen dari target produksi padi tahun 2024, yang ditetapkan sebesar 165.931 ton.
Purwanto menambahkan bahwa area persawahan di Trenggalek cukup merata, meskipun ada beberapa wilayah dengan lahan yang lebih luas. Wilayah-wilayah tersebut antara lain Kecamatan Trenggalek, Kecamatan Durenan, Kecamatan Karangan, dan Kecamatan Tugu.
“Dengan lahan sawah yang lebih luas, produktivitas juga lebih tinggi, meskipun asumsi produksinya tetap 9 ton per hektar,” ungkapnya.
Meskipun produksi padi meningkat, Dispertapan Trenggalek terus berupaya meningkatkan produktivitas. Berbagai langkah strategis terus dilakukan, seperti mengimbau petani untuk mempercepat jarak waktu antara masa panen dan masa tanam menjadi dua pekan.
Selain itu, Dispertapan Trenggalek juga menyarankan para petani untuk menanam varietas padi berumur pendek. Hal ini bertujuan agar siklus panen padi bisa lebih cepat.
“Menanam varietas padi seperti MD 70 dan Pajajaran sesuai saran Kementerian Pertanian dapat mempercepat panen. Jika biasanya umur padi 100-110 hari, kedua varietas ini bisa dipanen dalam 70-90 hari,” pungkasnya. (*)