KabarBaik.co- Setiap galian tim penyelamat di lokasi longsor dan banjir bandang Sumatera, kini terasa seperti menguak lembaran duka yang baru. Di tengah tumpukan puing yang basah dan bau tanah yang menusuk, 744 jiwa dipastikan telah kehilangan nyawa. Dan, ratusan lainnya masih terus dicari entah sampai kapan.
Data Dashboard Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan, hingga Selasa (2/12) malam, pukul 21.00 WIB, tragedi hidrometeorologi di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat itu telah meninggalkan goresan duka terdalam dengan sebanyak 552 jiwa yang resmi masih dinyatakan hilang. Ribuan korban terluka. Angka-angka tersebut bukan sekadar statistik, melainkan jeritan pilu ribuan keluarga yang menanti kepastian di dinginnya tenda pengungsian.
Operasi pencarian dan pertolongan kini memasuki fase krusial, berpacu dengan waktu dan medan yang sulit. Peningkatan angka korban meninggal dunia sebagian besar berasal dari penemuan jenazah dari korban yang sebelumnya dilaporkan hilang, sebuah kenyataan pahit yang terus dialami tim gabungan Basarnas, TNI-Polri, dan relawan di lapangan.
Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, menegaskan bahwa fokus utama tetap pada upaya kemanusiaan. ”Sore ini, untuk status hasil pencarian dan pertolongan secara umum, meninggal dunia 708 jiwa, hilang masih dilaporkan 499 jiwa,” ujar Abdul Muhari dalam siaran persnya, Selasa (2/12), seraya merinci bahwa Sumatera Utara mencatatkan angka korban meninggal tertinggi dengan 294 jiwa.
Selain duka cita yang mendalam, tantangan logistik juga menjadi momok. Kerusakan pada 51 jembatan dan 17.905 unit rumah membuat akses ke desa-desa terpencil sulit ditembus. ’’Kami berharap kondisi cuaca yang mendukung dapat mempercepat operasi pencarian, karena ratusan saudara kita masih menanti untuk ditemukan. Prioritas kami juga adalah memulihkan akses, terutama di Kabupaten Agam dan Kota Padang Panjang, Sumbar, agar bantuan segera tersalurkan,” tegas Muhari.
Bencana di Pulau Sumatera itu membawa dampak sekitar 3,3 juta jiwa. Tersebar di 50 kabupaten/kota. Provinsi terdampak paling parah Sumatera Utara (1,7 juta jiwa), Aceh (1,5 juta jiwa), dan Sumatera Barat (141,8 ribu jiwa). Total jumlah pengungsi mencapai 1,1 juta jiwa.
Di balik data resmi tersebut, kisah pilu tak terhitung terjadi. Di setiap posko, warga hanya bisa memeluk gambar dan kenangan, berpegangan pada harapan tipis di tengah keputusasaan. Misi kemanusiaan ini tak hanya soal mencari yang hilang, tetapi juga tentang menopang kembali semangat hidup sebanyak 132.887 pengungsi yang seakan telah kehilangan segalanya.
Sehari sebelumnya, Senin (1/12), Presiden Prabowo Subianto datang ke tengah warga Sumatera Barat setelah berkunjung ke Provinsi Aceh dan Sumatera Utara. Kedatangan Presiden di Jorong Kasai, Nagari Kasang, Kecamatan Batang Anai, Kabupaten Padang Pariaman, mendapat sambutan hangat warga setempat. Dalam kesempatan itu, Prabowo mengungkapkan rasa syukur situasi sudah mulai membaik dan bantuan sudah banyak yang terdistribusi kepada warga terdampak bencana.
“Alhamdulillah Sumatera sudah mulai membaik. Alhamdulillah juga bantuan sudah banyak yang sampai,” ujar Presiden dilansir dari laman resmi BNPB.
Presiden mendapatkan informasi bahwa listrik di Sumbar sudah hampir pulih 100 persen. Demikian juga upaya perbaikan pada jaringan air dan asesmen terhadap infrastruktur vital. Pemerintah juga akan membantu warga yang rumahnya rusak akibat fenomena cuaca ekstrem yang memicu banjir, banjir bandang, dan tanah longsor. “Jembatan-jembatan sedang dihitung dan insya Allah akan kita perbaiki semuanya. Rumah yang rusak dan hanyut akan kita bantu,” tuturnya.
Mantan Menhan itu juga mengatakan, kondisi beberapa kabupaten masih sulit dan berdampak pada proses pengirimana bantuan. Namun, upaya yang serius telah dilakukan pemerintah dengan mendorong bantuan melalui udara. Presiden juga mengajak semua pihak untuk membantu masyarakat yang terdampak bencana. ’’Kita semua satu keluarga besar, kita tidak akan membiarkan saudara-saudara sendiri memikul beban bencana,” katanya. (*)







