KabarBaik.co – Kabupaten Gresik telah mencatatkan sejumlah prestasi membanggakan. Termasuk di bidangketahanan pangan. Berdasarkan data Badan Pangan Nasional (BPN), Gresik menjadi satu-satunya kabupaten di Jatim yang secara konsisten masuk dalam 15 besar daerah dengan ketahanan pangan terbaik di Indonesia.
Bahkan, pada tahun 2021, skor Indeks Ketahanan Pangan (IKP) Gresik sebesar 88,25. Skor itu menempati Gresik berada urutan keenam terbaik secara nasional. Capaian itu meningkat dari tahun 2020 dengan skor 88,02 dan tahun 2019 dengan skor 86,34.
IKP menjadi indikator sejauh mana suatu wilayah mampu menyediakan pangan yang cukup, aman, bergizi, dan terjangkau bagi penduduknya. IKP memberikan gambaran tentang kemampuan suatu wilayah dalam memenuhi kebutuhan pangan masyarakatnya. Ada tiga dimensi utama untuk mengukur IKP adalah ketersediaan pangan, keterjangkauan pangan, dan pemanfaatan pangan.
Capaian itu mendapat apresiasi dari banyak kalangan. Termasuk dari peserta Pelatihan Kepemimpinan Nasional (PKN) Tingkat II Angkatan XXI, yang diselenggarakan Lembaga Administrasi Negara (LAN) RI. Dalam kunjungannya 27 Agustus 2024 lalu, mereka ingin mempelajari praktik dan inovasi mempercepat ketahanan pangan.
“Pencapaian ini menjadi salah satu alasan utama mengapa Gresik dipilih sebagai lokasi visitasi untuk PKN Tingkat II Angkatan XXI. Prestasi tersebut mencerminkan keberhasilan Gresik dalam menerapkan berbagai inovasi yang efektif dalam sektor pangan,” ujar Dr Cris Kuntadi, pimpinan Widyaiswara Ahli Utama LAN RI ketika itu.
Dalam beberapa tahun terakhir, melalui sejumlah inovasi, Kabupaten Gresik memang menunjukkan kemajuan signifikan dalam sektor ketahanan pangan. Beberapa di antaranya peluncuran kampung budidaya perikanan, pembentukan Unit Pengolahan Ikan (UPI), dan pengembangan Cold Storage (CS) untuk komoditas utama di Gresik, yaitu ikan bandeng.
Komitmen peningkatan ketahanan pangan itu tidak lepas dari salah satu program Nawa Karsa yang digagas Bupati Fandi Akhmad Yani. Yakni, Gresik Agropolitan. Program itu masuk dalam Rancangan Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Gresik 2021-2026.
Gresik Agropolitan tersebut bertujuan mengembangkan sektor pertanian. Wilayah Gresik sangat potensial untuk peningkatandan pengembangan bidang pertanian. Khususnya produk tanaman pangan, hortikultura, dan buah. Beberapa dukungan yang sudah dilakukan pemkab antara lain penyediaan dan pengembangan sarana pertanian, penyuluhan pertanian, dan peningkatan diversifikasi dan ketahanan pangan masyarakat.
Tidak hanya bidang ketahanan pangan. Sejumlah catatan prestasi juga berhasil ditorehkan Fandi Akhmad Yani selama menjadi bupati Gresik periode 2021-2024. Baik sektor birokrasi pemerintahan hingga investasi. Fandi Akhmad Yani yang kini berusia 39 tahun itu asli kelahiran Gresik pada 28 Juni 1985. Pendidikan terakhirnya S-2 Magister ManajemenBencana dari Universitas Airlangga (Unair) Surabaya. Strata satu (S-1) ditempuh di Fakultas Ekonomi Unair.
Fandi Akhmad Yani juga aktif di sejumlah organisasi kepemudaan dan kemasyarakatan. Di antaranya, menjadi bendahara Pengurus Cabang (PC) RMI NU Kabupaten Gresik, bendahara Pengurus Wilayah (PW) GP Ansor Jatim, Presiden Klub Gresik United, hingga menjadi ketua Organda Kabupaten Gresik tahun 2015-2020.
Tiga tahun lebih menjabat sebagai bupati Gresik, Yani menorehkan kiprah dan kinerja yang terbilang luar biasa. Sederet penghargaan berhasil diraih. Mulai dari tingkat regional hingga nasional.
Penghargaan Tahun 2021
Penghargaan Tahun 2022
Penghargaan Tahun 2023