KabarBaik.co– Pembangunan infrastruktur di Kabupaten Banyuwangi makin maju dan berkembang. Hal itu tidak lepas dari peran para pejabat Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemkab Banyuwangi. Salah seorang di antaranya adalah Ir H Mujiono MSi. Dalam beberapa tahun terakhir, mantan Sekretaris Daerah (Sekda) Pemkab Banyuwangi itu seolah menjadi dirijen birokrasi dalam harmonisasi dan akselerasi pembangunan.
Memang tidak banyak orang tahu sepak terjangnya. Namun, di balik layar, bersama bupati dan wakil bupati, ia terus menguatkan komitmen pembangunan infrastruktur. Muaranya tentu saja pertumbuhan ekonomi serta kesejahteraan masyarakat. Ada andil besar hingga Banyuwangi seperti sekarang. Mujiono dikenal sosok yang cakap dalam membantu pimpinan daerah dalam mengambil kebijakan untuk kepentingan publik.
Sebagai pejabat publik, Mujiono memiliki latar belakang keilmuan yang mumpuni. Seorang birorkat lama yang juga akademisi. Bahkan, ia pernah menjabat sebagai Dekan Fakultas Teknik Universitas 17 Agustus Banyuwangi periode 2001-2007.
Selama berkarir di Pemkab Banyuwangi, Mujiono pernah di tempatkan di posisi-posisi strategis. Sebelum menjabat di posisi karir puncak sebagai Sekda, ia pernah menjadi kepala Dinas Pekerjaan Umum Cipta Karya Perumahan dan Permukiman (DPU CKPP). Saat itu, segala ilmu dan kemampuan Mujiono benar-benar dicurahkan. Tidak salah kalau kemudian pembangunan infrastruktur di Kabupaten Banyuwangi mengalami lompatan-lompatan.
Sebut saja, Mujiono berperan dalam pembangunan jalan wilayah Kecamatan Licin hingga Paltuding menuju kekawasan Ijen. Jalan tersebut dibangun untuk mempermudah akses masyarakat sekitar dalam meningkatkan laju perputaran ekonomi. Selain itu, memberikan kemudahan bagi wisatawan yang ingin menikmati suasana Ijen dengan keindahan blue fire tersebut.
Masih cukup banyak karya yang terbilang monumental selama Mujiono menjabat kepala DPU CKPP. Misalnya, pembangunan Jembatan Wiroguno, desain Inggrisan, Ruang Terbuka Hijau (RTH) di setiap kecamatan, grand design Bandara Banyuwangi, dan lainnya. Kompetensi Mujiono di bidang arsitektur dan tata kelola pembangunan tidak diragukan lagi.
Dalam beberapa kesempatan, Mujiono selalu menekankan agar keberhasilan pembangunan infrastruktur bisa terusberkelanjutan secara terpadu, menginterpretasikan antara aspek perencanaan pembangunan, pemanfaatan, pemeliharaan, dan pengendalian. Semua aspek itu dijaga kualitas pelaksanaannya demi mewujudkan infrastruktur yang bermanfaat bagi masyarakat.
Dia menegaskan, infrastruktur adalah jantung bagi kinerjabagi seluruh sektor perekonomian. Bahkan, pembangunan infrastruktur juga berdampak pada pengembangan bidang keagamaan, pendidikan, sosial, dan seni budaya. Karena itu, dengan segenap legacy selama berkiprah di birokrasi, banyak kalangan menyebut Mujiono sebagai sebagai Bapak Pembangunan Daerah Banyuwangi.
Sejumlah capaian itupun membuat Mujiono meraih penghargaan ’’Sekda Terbaik; Digital Leadership Government Awards 2023” tingkat nasional, untuk kategori Collaboration and Engagement. Penghargaan bergengsi tersebut berikanoleh Asosiasi Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Seluruh Indonesia (Askompsi) di Jakarta pada 27 Juli 2023. Saat itu, penghargaan diberikan oleh Dirjen Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kemendagri Teguh Setya Budi.
Penghargaan sekaligus menuai apresiasi dari Kemendagri kepada Mujiono. Dia dinilai berhasil melaksanakanperubahan, membangun interaksi efektif dan memberikan pengaruh positif melalui digitalisasi atau Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE). Pemkab Banyuwangi terus mengembangkan pelayanan berbasis digital. Mulai pelayanan publik lewat Smart Kampung hingga digitalisasi administrasi pemerintahan.
Sejak 2016, Banyuwangi telah mengembangkan Smart Kampung. Mendorong budaya digital hingga tingkat desa. Selain pelayanan publik terkait adminsitasi kependudukan, Smart Kampung juga bermanfaat untuk pelayanan bantuansosial, pendidikan, hingga kesehatan. Mulai Oktober 2022 lalu, Pemkab Banyuwangi juga telah meluncurkan Mal Pelayanan Publik (MPP) Digital yang terintgrasi dengan Smart Kampung. Bahkan, kini MPP Digital itu telah diadopsi oleh pemerintah pusat dan dikembangkan lebih lanjut.
Tak hanya itu, layanan administrasi di lingkup Pemkab Banyuwangi juga telah dilakukan lewat aplikasi Sikawan (Sistem Informasi Perkantoran di Awan-Cloud). Dengan aplikasi mobile working ini memungkinkan para pejabat di lingkungan Pemkab Banyuangi dapat bekerja kapanpun dan dimanapun tanpa mengurangi produktivitas. “Di manapun berada, kita mesti meninggalkan legacy (warisan) yang baik,” kata Mujiono ketika itu.
Mujiono lahir di Banyuwangi, 15 September 1966. Mujiono merupakan seorang birokrat tulen. Telah mengabdi selama 35 tahun. Berangkat dari bawah. Selama menjadi ASN, karirMujiono lebih banyak di bidang pembangunan dan infrastruktur. Mulai menjabat sebagai kepala bidang, sekretaris dinas, dan kepala dinas. Nah, sejak 2019, iadipercaya sebagai Sekda, sebelum akhirnya menjadi calon wakil bupati.
Mujioono juga pernah mendapat amanat sebagai pelaksana harian (Plh) bupati Banyuwangi saat Abdullah Azwar Anas purnatugas sebagai bupati pada Februari 2021 lalu. (*)
Penghargaan Anugerah Sapta Aghita (ASA) 2024. Ir. H. MUJIONO, M.Si. (Kategori: Lifetime Achievement a Leader)