KabarBaik.co – Memanfaatkan momentum pertumbuhan ekonomi Jawa Timur pada triwulan II-2025 yang tetap solid didukung ekspor dan investasi, Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Provinsi Jawa Timur bersama Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) Cabang Surabaya Koordinator Jawa Timur menggelar diskusi publik Jatim Talk.
Diskusi kali ini mengangkat tema “Local Currency Transaction: Memperkuat Ekspor dan Investasi untuk Mewujudkan Ekonomi Jawa Timur yang Resilien, Inklusif, dan Berdaya Saing.”
Ketua ISEI Cabang Surabaya Koordinator Jawa Timur, Prof. Dr. Drs. Soni Harsono, M.Si, menekankan pentingnya akselerasi perekonomian Jawa Timur, terutama melalui perdagangan luar negeri dan peningkatan investasi.
Sejalan dengan itu, Kepala Perwakilan BI Jawa Timur, Ibrahim, menyebutkan bahwa ekspor dan investasi memiliki kontribusi besar terhadap PDRB Jawa Timur, masing-masing sebesar 47,57 persen dan 26,87 persen.
“Keunggulan ekspor dan investasi Jatim tercermin dari indeks daya saing yang tinggi serta efisiensi investasi yang terus meningkat,” tegas Ibrahim, Kamis (2/10).
Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Elestianto Dardak, menambahkan bahwa Jatim memiliki posisi strategis sebagai “Gerbang Baru Nusantara” yang perlu dioptimalkan. Menurutnya, penguatan perdagangan luar negeri dapat dilakukan dengan mendorong pemanfaatan Local Currency Transaction (LCT).
“LCT menjadi instrumen penting agar Jawa Timur semakin berkontribusi pada perekonomian nasional,” ujar Emil.
Acara ini dihadiri oleh berbagai pemangku kepentingan, mulai dari pemerintah daerah, pelaku usaha, akademisi, perbankan, hingga KPwBI Malang, Kediri, dan Jember. Diskusi juga menghadirkan pemaparan dari Direktur Fasilitasi Ekspor dan Impor Kementerian Perdagangan RI, Bayu Nugroho; Kepala Grup Departemen Internasional BI, Elsya M.S. Chani; serta perwakilan Bank Central Asia (BCA) selaku Appointed Cross Currency Dealer (ACCD), Syiska Diranti Ventia.
Dalam forum tersebut, ditegaskan bahwa implementasi LCT dapat mempermudah hubungan bisnis dengan mitra dagang strategis, mengurangi ketergantungan pada dolar AS, serta memperkuat dukungan 27 bank ACCD dalam mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
Sebagai bagian dari agenda, Kepala KPwBI Jawa Timur juga menyerahkan buku Laporan Perekonomian Provinsi (LPP) Jawa Timur kepada Pemerintah Provinsi Jawa Timur yang diterima oleh Kepala Bappeda Jatim. LPP tersebut berisi asesmen serta outlook perekonomian daerah, sebagai bentuk kontribusi dan rekomendasi BI untuk mendukung pertumbuhan ekonomi berkelanjutan sesuai arah pembangunan Asta Cita.
