KabarBaik.co – Upaya mendorong pertanian organik di Desa Gedangan, Kecamatan Gandursari, Kabupaten Blitar mendapat respons positif dari berbagai pihak, termasuk DPRD dan pemerintah daerah.
Guntur Wahono, anggota DPRD Provinsi Jawa Timur dari PDI perjuangan menegaskan pentingnya dukungan pemerintah agar masyarakat yang ingin beralih ke pertanian organik dapat mewujudkan keinginannya.
“Kami menyambut baik inisiatif ini dan akan menindaklanjutinya dengan berkoordinasi bersama dinas terkait. Jika tidak ada campur tangan pemerintah, gagasan untuk menciptakan Blitar Go Organik sulit terwujud. Oleh karena itu, kami membutuhkan dukungan semua pihak, terutama dari Bupati Kabupaten Blitar terpilih,” ujar Guntur Wahono, Rabu (19/2).
Ia menambahkan bahwa hasil pertanian dengan pupuk organik sebenarnya sangat baik. Namun, tanpa dukungan pemasaran dari pemerintah, banyak petani yang merasa rugi dan akhirnya kembali menggunakan pupuk kimia. Oleh karena itu, perlu ada solusi konkret, termasuk belajar dari keberhasilan Thailand dalam dunia pertanian.
Sejalan dengan hal tersebut, Suwondo dari Komisi II DPRD Kabupaten Blitar menyatakan bahwa pihaknya telah mulai mendorong pertanian organik. Namun, ia mengakui bahwa masih ada pembenahan yang perlu dilakukan dalam sistem perencanaan dan pelaksanaannya.
“Kami sudah menganggarkan pelatihan bagi petani, tetapi di lapangan mereka masih mengalami kendala dalam praktiknya. Mindset petani juga harus diubah agar pertanian organik dapat berkembang secara berkelanjutan. Komitmen kami adalah memulai pertanian organik dari Gadungan, Kabupaten Blitar,” jelas Suwondo.
Mendengar aspirasi tersebut, pemerintah daerah dan provinsi menyatakan kesiapannya untuk mendukung penuh program Blitar Go Organik. Mereka berencana untuk meningkatkan koordinasi dengan DPRD serta memberikan pendampingan kepada petani, baik dalam hal pelatihan, pemasaran, maupun penyediaan sarana pertanian organik. Dengan adanya dukungan dari berbagai pihak, diharapkan pertanian organik di Blitar dapat berkembang lebih sistematis dan berkelanjutan. (*)