KabarBaik.co – Pemerintah Kota (Pemkot) Malang resmi mencairkan bonus bagi atlet, pelatih, official, dan pembina olahraga berprestasi pada Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) IX Jawa Timur 2025. Total anggaran yang digelontorkan mencapai hampir Rp 18 miliar, angka terbesar sepanjang sejarah Porprov di Kota Malang.
Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat, menegaskan bahwa bonus yang telah lama ditunggu para atlet akhirnya dapat dicairkan. Ia juga menyampaikan permohonan maaf atas keterlambatan pencairan yang sempat menimbulkan keresahan.
“Yang ditunggu-tunggu akhirnya bisa kami berikan. Kami mohon maaf karena proses administrasinya cukup panjang,” kata Wahyu saat menyerahkan bonus secara simbolis di halaman Balaikota Malang, Senin (29/9).
Kota Malang meraih prestasi membanggakan pada Porprov IX Jatim dengan mengoleksi 136 medali emas, 127 perak, dan 112 perunggu. Wahyu memastikan semua pihak yang berkontribusi, mulai atlet, pelatih, official, hingga pembina olahraga terbaik, memperoleh bonus sesuai ketentuan.
Salah seorang penerima bonus terbesar adalah atlet cabang olahraga akuatik, Makayla Nadjwa Maulidya. Dia meraih empat medali emas, satu perak, dan satu perunggu. Makayla menerima Rp 62 juta ditambah Rp 10 juta sebagai penghargaan khusus karena memecahkan dua rekor di nomor 200 meter gaya kupu-kupu dan estafet 4×100 meter putri.
“Uangnya untuk bantu orang tua bangun rumah dan untuk masa depan. Senang dan lega sekali, karena sudah menunggu lama,” ungkap Makayla.
Kepala Disporapar Kota Malang, Baihaqi, menjelaskan detail bonus bagi para atlet. Rp 52,75 juta untuk emas perorangan, Rp 31 juta lebih untuk perak, Rp 21 juta lebih untuk perunggu. Tambahan Rp 1 juta diberikan untuk nomor beregu per atlet, sementara pemecah rekor memperoleh tambahan Rp 2,5 juta per nomor.
“Ini pencairan bonus tertinggi sepanjang Porprov, dan sudah sesuai keputusan Wali Kota yang juga dikonsultasikan ke Pemprov Jatim,” tegas Baihaqi.
Selain atlet, Pemkot Malang juga memberikan penghargaan kepada empat pembina olahraga terbaik dari cabang Hapkido, Wushu, Dance Sport, dan Biliar.
“Tentunya, langkah Pemkot Malang ini disebut menjadi wujud komitmen pemerintah dalam mendukung prestasi olahraga sekaligus memberikan motivasi baru bagi para atlet menghadapi kompetisi berikutnya,” tandasnya. (*)






