Borussia Dortmund vs Real Madrid: Sama-sama Pede Aja Dulu

Editor: Dian Kurniawan
oleh -121 Dilihat
Gelandang Real Madrid Luka Modric saat menjalani sesi latihan resmi jelang laga final Liga Champions 2023/2024 melawan Borussia Dortmund di Wembley Stadium, dini hari nanti WIB. (Getty Images/Grzegorz Wajda)

KabarBaik.co – Tirai telah dibuka dan beberapa jam lagi pertunjukan puncak Liga Champions 2023/2024 dimulai. Fokus penikmat sepak bola bakal terarah ke super big match antara Borussia Dortmund kontra Real Madrid.

Laga puncak kompetisi antarklub terbaik di Eropa bakal dihelat di Wembley Stadium, Minggu (2/6) dini hari nanti WIB. Bentrokan nanti tak ubahnya semut melawan gajah.

Bagaimana tidak, Real Madrid punya sejarah yang sangat bagus di Liga Champions. Dari delapan laga final terakhir yang diikuti, Los Blancos selalu keluar sebagai juara. Total, mereka telah mengoleksi 14 gelar juara.

Sedangkan Borussia Dortmund kembali mencapai partai puncak Liga Champions ketiga kalinya setelah menjadi juara pada 1997 dan runner up pada 2013.

Begitu perkasanya Real Madrid di Liga Champions tak membuat gentar Borussia Dortmund yang jelas dicap sebagai underdog. Die Borussen -julukan Borussia Dortmund- percaya diri mampu mengalahkan Real Madrid.

Baca juga:  Napoli 1-1 Barcelona: Ditahan Imbang Pelatih Anyar, Xavi Kecewa Berat Masih Buang Peluang

Hal ini dikarenakan ketangguhan lini belakang tim yang bermarkas di Signal Iduna Park itu sepanjang berlaga di Liga Champions musim ini. Sebelum ke final, gawang yang dikawal Gregor Kobel hanya kebobolan sembilan kali. Bahkan, dari 12 laga di Liga Champions, Mats Hummels dkk. mencatatkan enam kali cleansheet, terbanyak di antara tim-tim lain musim ini.

Melihat hal itu, pelatih Dortmund Edin Terzic pun optimis bisa mengatasi Real Madrid. Menurutnya, para pemain Borussia Dortmund tidak gentar dan siap memberi kejutan.

“Kami adalah tim dengan nirbobol terbanyak di ajang ini. Anda perlu menjaga lawan sejauh mungkin dari gawang,” ujar Terzic, dikutip ESPN.

“Kami tak dalam performa terbaik saat kami kebobolan sejumlah gol di bulan September lalu, namun sekarang kami adalah tim yang benar-benar berbeda dan telah menunjukkan kami siap bertarung meraih trofi,” tambahnya.

Handicap lain yang menjadikan Borussia Dortmund bukan unggulan juga tak membuat risau. Padahal, Real Madrid secara pengalaman dan kualitas pemain lebih unggul ketimbang mereka saat ini.

Baca juga:  Barcelona 3-1 (Agg. 4-2) Napoli: Mantap, Kembali ke Perempat Final Setelah 4 Tahun

Belum cukup? Dari sosok pelatih pun demikian. Carlo Ancelotti merupakan pelatih dengan gelar Liga Champions terbanyak, yakni empat kali. Lantas dimana posisi Terzic?

Pelatih Borussia Dortmund Edin Terzic (dua dari kanan) mengawasi sesi latihan anak asuhnya jelang melawan Real Madrid pada laga final Liga Champions 2023/2024 di Wembley Stadium, dini hari nanti WIB. (Getty Images/Domenic Aquilina)

Juru racik berusia 41 tahun itu belum sekalipun memenangi gelar bersama Borussia Dortmund. Namun, ketika masih berstatus asisten pelatih, dia terlibat pada gelar DFB Pokal di musim 2020/2021 lalu.

“Sudah jelas mereka adalah favorit juara. (Tapi) kami tidak peduli. Kami juga bukan favorit saat bertemu Atletico (Madrid) atau Paris (PSG). Ini semua soal kami,” tegas Terzic.

“Jika kami berani, jika kami siap untuk menjegal langkah Real Madrid jadi juara, jika kami mampu memberikan perlawanan, maka kami punya kesempatan. Jika bertemu di laga final seperti ini, maka semuanya mungkin terjadi,” ujarnya menambahkan.

Sementara itu, gelandang veteran Real Madrid Luka Modric menyebut bahwa mereka selalu mengantongi kepercayaan diri tinggi setiap tampil di final Liga Champions. Dalam benak pemain-pemain Real Madrid selalu ditanamkan bahwa mereka tim terbaik.

Baca juga:  Arsenal 1-0 (Agg. 1-1, 4-2 Pen.) Porto: The Gunners Hapus Kutukan 14 Tahun!

Karena itu mereka bisa keluar sebagai pemenang. Modric mengaku bahwa menjadi juara Liga Champions itu tidak berdasakan satu faktor saja. Menurutnya ada beberapa faktor yang berperan untuk menjadi juara.

“Kami selalu percaya pada diri kami sendiri. Kami selalu berpikir bahwa kami adalah tim terbaik dan kami menunjukkan itu di atas lapangan,” katanya dikutip dari laman resmi UEFA.

“Bagi saya, aspek terpenting untuk menjadi juara itu ada banyak hal, bukan hanya satu faktor saja. Jika saya bisa memilih aspek terpenting untuk menjadi juara, maka itu adalah mentalitas. Mentalitas berperan lebih besar ketimbang kualitas tim dan kebersamaan yang kami miliki,” tambahnya. (*)

Cek Berita dan Artikel kabarbaik.co yang lain di Google News


No More Posts Available.

No more pages to load.