KabarBaik.co – Banjir yang melanda sejumlah desa di Kecamatan Taman, Kabupaten Sidoarjo, dalam dua pekan terakhir, direspons cepat oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Timur. Hari ini, Jumat (29/11), BPBD Jatim memulai aksi pembersihan aliran Sungai Kali Buntung dengan mengerahkan tiga alat berat untuk mengangkat eceng gondok dan material sampah yang menyumbat aliran sungai.
Aksi ini melibatkan sekitar 100 personel gabungan dari berbagai elemen, termasuk Tim BPBD Jatim, Dinas PU SDA Jatim, PU Bina Marga Jatim, BPBD Kabupaten Sidoarjo, Dinas Lingkungan Hidup Sidoarjo, PU SDA Kabupaten Sidoarjo, Koramil dan Polsek Kecamatan Taman, sejumlah relawan, serta warga setempat.
Kalaksa BPBD Jatim, Gatot Soebroto, yang hadir langsung di lokasi, menjelaskan bahwa kegiatan ini diperkirakan membutuhkan waktu sekitar satu pekan. Fokus utama adalah pembersihan tumpukan eceng gondok dan sampah sepanjang 1 kilometer, mulai dari area Pabrik Rajawali di Desa Tanjungsari hingga Jembatan Pabrik Abon di desa yang sama.
“Prioritas utama saat ini adalah membersihkan eceng gondok dan material sampah. Sedangkan untuk sedimentasi akan kami tindak lanjuti setelahnya,” ungkap Gatot.
Plt. Kalaksa BPBD Kabupaten Sidoarjo, Mustain Baladan, serta Kepala Dinas PU SDA Kabupaten Sidoarjo, Dwi Eko Saptono, turut hadir dalam kegiatan ini. Mereka didampingi Kepala Bidang KL BPBD Jatim, Satriyo Nurseno, dan Kepala Desa Tanjungsari, Abdul Rokhim.
Dalam beberapa pekan terakhir, sejumlah desa di Kecamatan Taman terdampak banjir dengan ketinggian air berkisar 5–10 cm. Desa yang terdampak di antaranya Tanjungsari, Trosobo, Keramatjegu, dan Gilang.
Abdul Rokhim, Kepala Desa Tanjungsari, menyampaikan apresiasinya atas langkah cepat pemerintah dalam menangani banjir di wilayahnya. “Kami berharap dengan pembersihan eceng gondok ini, banjir segera surut dan desa kami kembali normal. Terima kasih atas dukungan BPBD Jatim dan Pemkab Sidoarjo,” ujarnya.
Langkah pembersihan ini diharapkan dapat memulihkan aliran sungai, mengurangi genangan air, dan mencegah banjir yang lebih parah di masa mendatang. (*)
