KabarBaik.co – Drama sadis penculikan dan pembunuhan Mohammad Ilham Pradipta, Kepala Cabang Pembantu BRI Cempaka Putih, makin mendekati titik klimaks. Setelah membekuk empat pelaku penculikan, terkini jajaran Polri telah menangkap empat orang lagi. Mereka diduga sebagai bagian dari aktor atau dalang drama maut di bulan Kemerdekaan RI ini. Dengan demikian, setidaknya sudah delapan orang yang berhasil diringkus polisi.
Empat pelaku penculikan Ilham berinisial AT, RS, dan RAH. Ketiganya ditangkap di sebuah rumah di Jalan Johar Baru III Nomor 42, Jakarta Pusat. Seorang pelaku penculikan lainnya berinisial EW alias Eras, dibekuk saat melarikan diri ke wilayah Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT). Selama ini, Eras dikenal sebagai seorang debt collector.
Nah, terbaru, tim Direktorat Kejahatan dengan Kekerasan (Jatanras) Polda Metro Jaya kembali menangkap empat orang yang diduga kuat sebagai bagian dari aktor intelektual penculikan dan pembunuhan terhadap Ilham. Keempat orang itu berinisial C, DH, YJ, dan AA. Mereka diringkus di tempat berbeda.
Untuk pelaku DH, YJ, dan AA ditangkap di wilayah Solo, Jawa Tengah, pada Sabtu (23/8) pukul 20.15 WIB. Kemudian, pelaku C ditangkap di kawasan Pantai Indah Kapuk (PIK), Jakarta Utara, pada Minggu (24/8) pukul 15.30 WIB.
Kasubnit Jatanras Polda Metro Jaya AKBP Abdul Rahim kepada awak media telah mengonfirmasi penangkapan empat terduga pelaku terbaru tersebut. Kendati demikian, pihaknya masih belum mengungkapkan detail tentang konstruksi kasus tersebut. Termasuk motif dari penculikan dan pembunuhan Ilham ini.
“Saat ini masih dalam pendalaman,” jelasnya, Minggu (24/8).
Informasi yang dihimpun Redaksi KabarBaik.co, di antara terduga pelaku yang baru ditangkap tersebut adalah eks “orang dalam” BRI. Kabarnya, salah seorang di antara mereka pernah menjabat sebagai RM. Dalam dunia perbankan, istilah RM merujuk pada Relationship Manager. Yakni, jabatan yang bertugas mengelola hubungan dengan nasabah, terutama segmen prioritas dan korporasi.
“Kabar yang kami dapatkan, ada yang mantan RM dan pernah bertugas di regional Surabaya,” kata sumber yang tidak mau disebutkan namanya.
Yang jelas, lanjut dia, seorang RM berperan penting sebagai penghubung antara bank dan nasabah, dengan memberikan layanan personal, menawarkan solusi keuangan sesuai kebutuhan, hingga menjaga loyalitas serta kepuasan nasabah. Peran RM terbilang krusial di tengah persaingan industri perbankan yang ketat. Jabatan ini dituntut memiliki kemampuan komunikasi serta analisis untuk memberikan solusi tepat bagi nasabah. Baik di segmen ritel maupun korporasi. RM menjadi ujung tombak bank dalam menjaga kepercayaan dan memperluas hubungan bisnis.
Nah, rumor yang beredar, pelaku yang pernah menjabat sebagai RM itulah yang disebut-sebut terlibat dalam fraud kredit fiktif dengan total nilai Rp 13 miliar. Bahkan, ada yang menyebut sampai Rp 30 miliar. Kemudian, begitu Ilham masuk sebagai KCP BRI Cempaka Putih pada Juli, maka terbongkarlah indikasi kredit fiktif tersebut. Yang terlibat kemudian diberhentikan dan hendak dilaporkan ke atasannya yang lebih tinggi. Karena itu, terduga pelaku kemudian sakit hati lantas melakukan drama penculikan berujung maut tersebut.
Namun demikian, kepastian tentang konstruksi peran masing-masing pelaku hingga motif tersebut tentu saja mesti menunggu keterangan resmi dari aparat kepolisian. Jika tidak ada kendala dan pemeriksaan sudah lengkap, ada kemungkinan Senin (25/8) siang atau sore ini, Kapolda Metro Jaya dikabarkan akan menyampaikan ke publik melalui konferensi pers. Dengan demikian, perkara akan menjadi benderang serta menjawab berbagai simpang siur yang banyak beredar di media sosial.
Diketahui, kasus penculikan dan pembunuhan Ilham ini mendapat atensi luas dari publik. Bahkan, dari kalangan DPR RI. Ketua Komisi III (Bidang Hukum) Habiburrahman juga turut mendesak agar Polda Metro Jaya dapat bekerja secara maksimal untuk mengusut kasus tersebut dengan tuntas. Politikus Gerindra itu juga berharap dalam waktu tidak terlalu lama, kalau bisa pada hari Senin, Polda Metro Jaya dapat merilis perkembangan perkara ini untuk menjelaskan latar belakangnya, serta mengungkap siapa saja yang terlibat.
“Kami mendukung Polda Metro Jaya untuk bersikap tegas terhadap kejahatan seperti ini. Tindak kejahatan yang brutal sama sekali tidak bisa ditoleransi. Jangan sampai ada pihak-pihak yang merasa berada di atas hukum dan bisa berbuat seenaknya,” tegasnya.
Sebelumnya, Kepala Kantor Cabang Pembantu Bank BRI Cempaka Putih Mohammad Ilham Pradipta, 37, menjadi korban penculikan di parkiran Lotte Mart Pasar Rebo, Jakarta Timur. Jasadnya ditemukan dalam kondisi mengenaskan di area persawahan Kampung Karangsambung, Desa Nagasari, Kecamatan Serang Baru, Kabupaten Bekasi, Kamis (21/8), pukul 05.30 WIB.
Dari rekaman CCTV, kejadian bermula saat Ilham hendak pulang seusai menghadiri rapat di sebuah pusat perbelanjaan di kawasan Pasar Rebo, Jakarta Timur. Sekitar pukul 18.30 WIB, saat berjalan menuju mobil warna hitam, Ilham disergap oleh beberapa pria lantas dipaksa masuk ke mobil putih yang terparkir di sebelahnya. Esoknya, Kamis (21/8), pukul 05.30 WIB, seorang penggembala sapi menemukan jasad Ilham di area persawahan itu. Korban ditemukan dengan kondisi mata, tangan, dan kaki terikat lakban. (*)