Buka Sekolah Lapang Peternakan, Pemkab Pasuruan Gandeng Akademisi Untuk Ketahanan Pangan

oleh -185 Dilihat
WhatsApp Image 2025 06 26 at 12.51.17
Bupati Pasuruan Rusdi Sutejo membuka Sekolah Lapang Peternakan. (Foto: Zia Ulhaq)

KabarBaik.co – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pasuruan resmi membuka Sekolah Lapang Peternakan Terintegrasi sebagai bagian dari program Diktisaintek Berdampak. Program ini menjadi wujud nyata sinergi antara akademisi dan pemerintah daerah dalam menguatkan sektor peternakan berbasis pemberdayaan.

Kegiatan yang diselenggarakan di wilayah Kecamatan Rembang ini dibuka langsung oleh Bupati Pasuruan Rusdi Sutejo. Program ini menggandeng Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya yang nantinya mendampingi kegiatan sekolah Lapang Peternakan. Program ini akan berlangsung selama tiga bulan dan tersebar di 12 titik lokasi di berbagai kecamatan di Kabupaten Pasuruan.

“Ini bukan sekadar pelatihan, ini adalah kolaborasi lintas ilmu dan kepedulian antara kampus dan pemerintah, antara teori dan praktik, untuk peternak yang lebih mandiri,” ujar Bupati Pasuruan Rusdi Sutejo.

Menurut Rusdi, program ini mencakup tujuh komoditas peternakan strategis. Mulai dari sapi perah, sapi potong, kambing, domba, ayam petelur, ayam pedaging, dan itik pedaging. Kegiatan dilakukan melalui metode teori dan praktik langsung di lapangan. Adapun sebaran lokasi pelatihan yakni, di Grati: sapi perah dan kambing, Kraton: domba, Wonorejo: itik pedaging.

Sedangkan, Rembang: ayam petelur dan ayam pedaging, Bangil: ayam petelur, Purwodadi & Beji: sapi potong, Purwosari: domba, dan Prigen: kambing. “Semua kegiatan didampingi oleh tim dosen dari Fakultas Peternakan UB serta Dinas Peternakan Kabupaten Pasuruan, dibagi menjadi tiga tim pelaksana,” papar Rusdi.

Rusdi menekankan bahwa kegiatan ini tak hanya edukatif, tetapi juga bagian dari pengabdian kampus kepada masyarakat. Tujuannya untuk memperkuat ketahanan pangan dan pertanian berbasis peternakan secara berkelanjutan. “Di sejumlah lokasi akan kami kembangkan fasilitas pendukung, termasuk pusat pembelajaran teknik peternakan yang dapat diakses langsung oleh peternak,” jelas Rusdi.

Dia menyebut Sekolah Lapang adalah awal dari ekosistem pengetahuan yang berpihak pada petani dan peternak. Dengan semangat kolaborasi dan inovasi, Kabupaten Pasuruan terus menapaki jalan kemandirian pangan. Sekolah Lapang bukan sekadar pelatihan, melainkan investasi jangka panjang bagi masa depan pertanian dan peternakan lokal.

“Dengan Sekolah Lapang nantinya para peternak akan memiliki ilmu dan bisa mandiri sebagai bekal kemajuan usahanya,” tandas Rusdi. (*)

Cek Berita dan Artikel kabarbaik.co yang lain di Google News

Kami mengajak Anda untuk bergabung dalam WhatsApp Channel KabarBaik.co. Melalui Channel Whatsapp ini, kami akan terus mengirimkan pesan rekomendasi berita-berita penting dan menarik. Mulai kriminalitas, politik, pemerintahan hingga update kabar seputar pertanian dan ketahanan pangan. Untuk dapat bergabung silakan klik di sini

Penulis: Zia Ulhaq
Editor: Hairul Faisal


No More Posts Available.

No more pages to load.