Jakarta, kabarbaik – Bulu kucing yang rontok dapat menjadi masalah bagi pemiliknya. Selain mengganggu penampilan, bulu kucing yang rontok juga dapat menyebabkan alergi pada manusia.
Ada beberapa penyebab bulu kucing rontok, antara lain:
- Usia kucing. Kucing yang sudah tua umumnya akan mengalami kerontokan bulu.
- Perubahan hormon. Kucing yang sedang hamil atau menyusui juga rentan mengalami kerontokan bulu.
- Penyakit. Penyakit tertentu, seperti dermatitis, juga dapat menyebabkan kerontokan bulu.
- Stres. Kucing yang stres juga dapat mengalami kerontokan bulu.
Untuk mengatasi kerontokan bulu kucing, pemiliknya dapat melakukan beberapa cara berikut:
- Memandikan kucing secara rutin. Mandi dapat membantu membersihkan bulu kucing dari kotoran dan debu yang dapat menyebabkan bulu rontok.
- Menyisir bulu kucing secara rutin. Menyisir bulu kucing dapat membantu menghilangkan bulu yang sudah mati dan mencegah bulu rontok.
- Memberikan makanan yang bergizi. Makanan yang bergizi dapat membantu menjaga kesehatan bulu kucing.
- Menjaga kucing tetap terhidrasi. Kucing yang dehidrasi juga rentan mengalami kerontokan bulu.
- Mengajak kucing berjemur. Sinar matahari dapat membantu memproduksi vitamin D yang penting untuk kesehatan bulu kucing.
Berikut adalah tips tambahan untuk merawat bulu kucing agar tidak rontok:
- Gunakan sisir yang sesuai dengan jenis bulu kucing.
- Sisir bulu kucing secara perlahan dan lembut.
- Bawa kucing ke salon hewan untuk grooming secara rutin, terutama bagi kucing bulu panjang.
Dengan melakukan perawatan yang tepat, bulu kucing dapat tetap sehat dan tidak mudah rontok. ( wan/bs)