KabarBaik.co – Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani menyampaikan peringatan tegas kepada kepala desa terkait program nasional Koperasi Desa Merah Putih (KDMP). Dalam acara pengukuhan 14 kepala desa di Kantor Bupati Gresik, Senin (25/8), ia menegaskan KDMP harus bersinergi dengan program Makan Bergizi Gratis (MBG). Jika tidak, keduanya akan ditutup.
“Jangan sampai ada dapur MBG di wilayah terdekat tidak menjalin kerjasama dengan KDMP yang ada di desa. Itu dua-duanya saya tutup. Kalau dua-duanya tidak bisa ditata, Pak Presiden ingin semuanya terintegrasi,” ujar Bupati Yani, yang akrab disapa Gus Yani. Pernyataan itu sontak disambut setuju para peserta yang hadir.
Ancaman ini tak lepas dari tekad pemerintah pusat di bawah Presiden Prabowo untuk mendorong integrasi program prioritas. Selain KDMP dan MBG, Gresik juga menjadi lokasi pelaksanaan program Sekolah Rakyat (SR). Menurut Gus Yani, tantangan dua tahun ke depan berbeda dari sebelumnya. Kepala desa dituntut mampu memastikan program nasional berjalan efektif di desa masing-masing.
Sejauh ini, Pemerintah Kabupaten Gresik telah meresmikan 356 KDMP di setiap desa dan kelurahan. Namun, Bupati Yani menekankan peresmian bukanlah akhir. Pemerintah daerah telah menggandeng sejumlah perguruan tinggi, seperti Universitas Negeri Surabaya (Unesa), Universitas Airlangga (Unair), dan beberapa universitas lokal, untuk mendampingi perencanaan bisnis KDMP di desa-desa.
Ia mencontohkan, dapur MBG yang setiap hari memasak untuk kebutuhan siswa membutuhkan pasokan beras dan lauk-pauk. Menurutnya, KDMP bisa mengisi kebutuhan itu. “Agar ekonomi kerakyatan ini jalan semua, bukan hanya vendor. Kalau lauk pauknya diisi vendor, mungkin berasnya bisa diisi KDMP,” tegasnya.
Dengan pengukuhan 14 kepala desa kali ini, Bupati Yani berharap para pemimpin desa segera menyesuaikan diri dengan arah kebijakan pusat. “Kita berharap program nasional ini bisa berjalan maksimal di desa-desa,” pungkasnya.(*)