KabarBaik.co – Bupati Jombang Warsubi mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan dini terhadap potensi cuaca ekstrem yang tengah melanda wilayah Jombang.
Menurut Warsubi, perubahan iklim yang tidak menentu berdampak langsung pada sektor pertanian dan aktivitas masyarakat sehari-hari.
“Sekarang ada perubahan iklim yang berdampak pada hasil pertanian. Ada yang biasanya tidak menanam padi sampai tiga kali, kini menanam terus dengan pompa. Sementara yang menanam jagung banyak yang mati karena hujan,” ujar Warsubi, Jumat (24/10).
Warsubi meminta para petani menyesuaikan pola tanam dengan kondisi iklim terkini agar hasil pertanian tetap optimal. Ia juga mengingatkan masyarakat untuk berhati-hati saat beraktivitas di luar rumah.
“Kalau di tengah sawah ada petir atau hujan deras, segera pulang,” tambahnya.
Sementara itu, Kepala Pelaksana BPBD Jombang Wiku Birawa Felipe Dias Quintas menyebut saat ini wilayah Jawa Timur, termasuk Jombang, sedang memasuki masa pancaroba. Kondisi tersebut ditandai dengan hujan tidak merata dengan intensitas ringan hingga sangat lebat dalam waktu singkat.
“Berdasarkan rilis BMKG, fase pancaroba ini berpotensi menimbulkan cuaca ekstrem seperti angin kencang, puting beliung, hujan es, dan petir,” kata Wiku.
BPBD Jombang mengimbau masyarakat untuk selalu waspada terhadap perubahan cuaca secara tiba-tiba.
“Hindari berkendara saat hujan deras karena jarak pandang berkurang, dan jangan berteduh di bawah pohon besar atau papan reklame yang berpotensi roboh,” ujarnya.
BPBD juga mengingatkan warga agar terus memantau informasi cuaca dari sumber resmi dan segera melapor ke pihak berwenang jika terjadi bencana. (*)






