KabarBaik.co – Di tengah derasnya arus teknologi dan gaya hidup serba digital, Bupati Mojokerto Muhammad Albarraa, mengajak generasi muda untuk kembali mengenal akar budaya bangsa melalui kegiatan olahraga tradisional. Ajakan tersebut disampaikan saat membuka Perlombaan Olahraga Tradisional untuk Pelajar SD/MI dan SMP/MTs se-Kabupaten Mojokerto.
Acara pembukaan tersebut digelar di GOR Dinas Pendidikan Kabupaten Mojokerto, pada Senin (10/11) siang. Kegiatan berlangsung meriah dengan antusiasme para pelajar yang ikut berpartisipasi dalam berbagai lomba.
Suasana penuh keceriaan dan semangat kebersamaan tampak mewarnai jalannya kegiatan, seolah menjadi bukti bahwa warisan budaya tidak pernah kehilangan tempat di hati generasi muda.
Gus Barra menegaskan, olahraga tradisional bukan sekedar kegiatan fisik, melainkan media pembentukan karakter, kebersamaan, dan pelestarian nilai gotong royong yang menjadi jati diri bangsa.
“Di balik permainan tradisional seperti gobak sodor, egrang, dan engklek, tersimpan pelajaran tentang kerja sama, kejujuran, dan semangat pantang menyerah. Nilai-nilai inilah yang ingin kita hidupkan kembali di kalangan pelajar Mojokerto,” ujarnya.
Menurutnya, tantangan anak-anak saat ini bukan lagi sekadar kekurangan fasilitas bermain, tetapi bagaimana menyeimbangkan waktu antara dunia digital dan aktivitas nyata. Gus Barra menilai penting bagi pelajar untuk tidak terjebak dalam kebiasaan pasif di depan gawai, melainkan tetap aktif bergerak dan berinteraksi dengan lingkungan sekitar.
“Gawai dan media sosial boleh jadi bagian dari kehidupan modern, tapi tubuh yang sehat dan pikiran yang bahagia hanya bisa tumbuh dari kebiasaan bergerak dan berolahraga,” pesannya.
Melalui kegiatan olahraga tradisional, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mojokerto ingin menanamkan kembali nilai-nilai budaya yang mulai terkikis. Selain menjadi ajang kompetisi, kegiatan ini juga menjadi ruang kebersamaan antar pelajar dari berbagai sekolah.
Bupati juga menyampaikan terima kasih kepada Dinas Pendidikan, Disbudporapar, dan KORMI Kabupaten Mojokerto yang telah berkolaborasi dalam menyelenggarakan perlombaan ini. Dukungan para guru pendamping dan orang tua juga dinilai sebagai faktor penting dalam membentuk generasi muda yang kuat, sehat, dan berkarakter.
“Guru dan orang tua bukan hanya pendamping di sekolah dan rumah, tetapi teladan dalam kedisiplinan, semangat hidup sehat, dan cinta budaya bangsa,” ungkapnya.
Kegiatan ini, lanjut Bupati, merupakan bagian dari upaya Pemkab Mojokerto dalam membangun sumber daya manusia unggul yang berakar pada nilai-nilai lokal. Ia berharap olahraga tradisional dapat dijadikan kegiatan rutin di sekolah sebagai sarana menumbuhkan sportivitas, solidaritas, dan semangat kebangsaan.
“Kita ingin anak-anak Mojokerto tumbuh menjadi generasi yang sehat jasmani, kuat mental, dan bangga pada budayanya sendiri,” tegas Gus Barra, memungkasi.(*)






