KabarBaik.co – Bupati Pasuruan Rusdi Sutejo berkunjung ke SDN 1 Jeladri, Kecamatan Winongan, Kabupaten Pasuruan, Kamis (6/3). Dalam kunjungan itu dia memastikan seluruh siswa bisa kembali ke sekolah. Dia tidak ingin ada lagi aksi penyegelan, penyerobotan, bahkan dugaan pengrusakan pada fasilitas sekolah.
Menurut pejabat yang akrab disapa Mas Rusdi itu, urusan pendidikan menjadi prioritas yang harus diutamakan. Seluruh pelajar SDN 1 Jeladri harus mendapatkan hak pendidikan 100 persen tanpa harus waswas atau tidak nyaman.
“Urusan pendidikan menjadi urusan sekolah. Jadi prioritas yang kami utamakan. Termasuk para pelajar SDN Jeladri 1 harus mendapatkan hak pendidikannya secara penuh tanpa ada rasa waswas karena harus pindah ke sana, pindah ke situ,” kata Rusdi.
Dalam kunjungannya, Rusdi bahkan meminta pihak sekolah dan wali murid untuk melapor kepada pemerintah apabila ada pihak-pihak yang kembali berulah seperti beberapa hari lalu. “Kalau ada pihak yang tidak puas, boleh mengajukan class action, salah satunya ke pengadilan. Jangan main datang kemudian langsung menyegel atau merusak sarpras dengan seenaknya sendiri. Itu pidana,” tegas Rusdi.
Rusdi juga mengacungi jempol pada para guru yang tetap melaksanakan tugasnya mengajar para siswa. Begitu pula dengan para siswa yang tetap masuk sekolah meski sebagian belajar di kelas, sebagian lainnya di rumah Guru Edi. “Terima kasih kepala sekolah dan para guru yang luar biasa dalam mencerdaskan anak-anak meski dengan keterbatasan tempat dan sarana prasarana,” ujar Rusdi.
Sebelumnya, meski siswa SDN 1 Jeladri sudah boleh kembali ke kelasnya masing-masing, namun yang bisa digunakan untuk KBM hanya tiga ruang kelas saja. Sedangkan, tiga kelas lainnya masih dalam proses perbaikan yang dimulai hari ini.
“Cuma tiga kelas yang bisa digunakan, sedangkan 3 kelas lainnya memanfaatkan rumah Pak Guru Edi untuk sementara waktu. Kami targetkan awal April sudah bisa dimulai atau akhir bulan ini,” jelas Rusdi.
Sementara itu, salah satu wali murid, Ama, berterima kasih kepada Bupati Pasuruan yang telah mengembalikan hak pendidikan para pelajar SDN 1 Jeladri. Menurutnya, para siswa lebih senang belajar di sekolah ketimbang di rumah. Selain ruangan kelas yang lebih besar, sirkulasi udara lebih baik ketimbang di rumah Pak Guru Edi.
“Kita gak enak juga sama yang punya rumah. Kasian terus dipakai sebagai tempat belajar anak-anak,” tandas Ama. (*)