KabarBaik.co — Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gresik tampil percaya diri dalam tahapan verifikasi lanjutan penilaian Kabupaten/Kota Sehat (KKS) tingkat pusat tahun 2025. Bertempat di ruang kelas Sekolah Rakyat Menengah Atas (SRMA) 37 Gresik, Bupati Fandi Akhmad Yani dan Wakil Bupati Asluchul Alif memaparkan sembilan tatanan utama menuju predikat Swasti Saba Wistara, Senin (4/8).
Verifikasi lanjutan ini digelar secara virtual dan diikuti oleh tim verifikator pusat, Sekretaris Daerah Achmad Washil Miftahurrahman, perwakilan Organisasi Perangkat Daerah (OPD), serta para camat se-Kabupaten Gresik.
“Proses menuju Kabupaten Sehat tidak mudah. Setiap tatanan memiliki indikator pokok dan pendukung yang harus dibuktikan secara konkret,” ujar Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani dalam pemaparannya. Ia juga menegaskan pentingnya dokumentasi sebagai bukti kerja nyata di lapangan. “Laporan kita harus mencerminkan kerja nyata. Dokumentasi menjadi bukti nyata,” tambahnya.
Sembilan tatanan yang dipaparkan mencakup Kehidupan Masyarakat Sehat Mandiri, Permukiman dan Fasilitas Umum, Satuan Pendidikan, Tatanan Pasar, Perkantoran dan Perindustrian, Lalu Lintas, Pariwisata, Perlindungan Sosial, serta Penanggulangan Bencana.
Wakil Bupati Asluchul Alif menyampaikan berbagai inovasi yang telah diluncurkan Pemkab Gresik untuk memperkuat masing-masing tatanan. Beberapa di antaranya adalah program Gresik Urus Stunting, Detak Keris, Centing Seni, Cekal Tanding, Kampung Pudak Ayu, Jamban Sehat, Satu Rumah Satu Biopori, hingga Sekolah Ramah Anak. Ia juga menyinggung penyusunan Peraturan Daerah untuk penataan Pedagang Kaki Lima (PKL) dan pasar tradisional sebagai bentuk penguatan kelembagaan.
Dalam sesi verifikasi, tim pusat memberikan sejumlah masukan teknis terkait kelengkapan dokumen pelaporan. Pemkab Gresik menyambut positif kritik tersebut sebagai bagian dari proses pembinaan. “Kami catat semua masukan sebagai evaluasi. Kami ingin kerja nyata ini terlihat juga lewat dokumen yang lengkap,” tegas Bupati Fandi Yani.
Arahan khusus juga diberikan kepada seluruh OPD dan camat untuk memperkuat koordinasi lintas sektor dalam penyusunan dokumentasi. “Dokumen bukan sekadar administrasi, melainkan cermin dari lapangan,” ujar Fandi.
Dari hasil paparan dan interaksi dengan tim verifikator, semangat kolaborasi lintas sektor menjadi sorotan positif. Tim verifikator pusat pun memberikan apresiasi atas komitmen Pemkab Gresik.
Dengan sinergi yang telah terbentuk dan inovasi yang telah dijalankan, Gresik melangkah mantap menuju predikat Swasti Saba Wistara, predikat tertinggi dalam program Kabupaten/Kota Sehat yang menandai daerah dengan kualitas hidup dan lingkungan yang berdaya saing.(*)