Buya Syakur, Ulama Kharismatik Indramayu Wafat, Begini Sosoknya

oleh -566 Dilihat
Kabar wafatnya Ulama Kharismatik Indramayu, Buya Syakur

kabarbaik.co – Kabar duka kembali menyelimuti Tanah Air. Buya Syakur Yasin, ulama senior dan kharismatik asal Indramayu, Jawa Barat, meninggal dunia pada Rabu (17/1/2024) dini hari.

Buya Syakur mengembuskan napas terakhirnya di Rumah Sakit Mitra Plumbon, Cirebon, Jawa Barat, pukul 01.30 WIB. Ia meninggal dunia dalam usia 75 tahun. Buya Syakur sebelumnya sempat dirawat di rumah sakit tersebut selama 10 hari karena sakit. Beliau dirawat karena mengalami sesak napas dan gangguan jantung.

Almarhum meninggalkan seorang istri bernama Nyai Zainab Al-Huda dan dua orang anak bernama Hasyimi Robit Ibdal dan Khozainu Rohmati Robbi Dawud Awwab.

Buya Syakur merupakan pengasuh Pondok Pesantren Cadangpinggan, Kabupaten Indramayu. Ia dikenal sebagai ulama yang aktif berdakwah dan membela umat Islam.

Buya Syakur juga dikenal sebagai sosok yang kritis terhadap pemerintah. Ia kerap melontarkan kritik pedas terhadap kebijakan-kebijakan pemerintah yang dianggap merugikan rakyat.

Baca juga:  Kisah Jackie Chan, Legenda Film Laga yang Berperan dalam Film The Young Master

Kematian Buya Syakur meninggalkan duka mendalam bagi masyarakat Indramayu dan Indonesia. Ia merupakan sosok ulama yang disegani dan dihormati oleh banyak orang.

Profil Buya Syakur
Prof. Dr. K. H. Abdul Syakur Yasin, MA. , lahir 2 Februari 1948 di Desa Tulungagung, Kecamatan Sukagumiwang, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat. dikenal sebagai Buya Syakur, adalah seorang ulama Indonesia dan pendiri sekaligus pengasuh Pondok Pesantren Cadangpinggan

Masa pendidikan Syakur dari kecil hingga dewasa kebanyakan dihabiskan di pondok pesantren. Ia secara intensif belajar di Pondok Pesantren Babakan Ciwaringin, Cirebon. Pengalamannya belajar di pesantren membuat Syakur mahir berbahasa Arab. Kemahirannya inilah yang mendukung Syakur kemudian dalam menerjemahkan kitab-kitab bahasa Arab ke dalam bahasa Indonesia.

Setelah menyelesaikan pendidikan di Babakan, pada tahun 1971, Syakur melanjutkan pendidikan di Kairo, Mesir. Ketika menjadi mahasiswa di Kairo, Syakur pernah diangkat sebagai Ketua Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) Kairo. Syakur menyelesaikan pendidikannya di Kairo dengan skripsi sarjananya yang berjudul “Kritik Sastra Objektif Terhadap Karya Novel-Novel Yusuf As-Siba’i (Novelis Mesir)”.

Baca juga:  Pengamanan Pemilu 2024, Polres Gresik Perkuat Sinergi dengan Tokoh Agama

Pada tahun 1977, Syakur menyelesaikan pendidikan Ilmu Al-Qur’an di Libya. Pada tahun 1979, ia menyelesaikan pendidikan sastra Arab. Pada tahun 1981, ia menyeselesaikan pendidikan magisternya dalam bidang sastra linguistik di Tunisia. Setelah itu, ia sempat diangkat sebagai staf ahli di Kedutaan Besar Tunisia.

Pada tingkat doktoral, Syakur mengambil kuliah di London dengan konsentrasi dialog teater dan lulus pada tahun 1985. Dengan demikian, ia menghabiskan waktu 20 tahun untuk belajar di Afrika dan Eropa.

Pada tahun 1991, Syakur kembali ke Indonesia bersama Abdurrahman Wahid, Quraish Shihab, Nurcholis Majid, dan Alwi Shihab. Sejak saat itu, ia fokus untuk berdakwah di kampung halamannya, di Indramayu. Ia kemudian mendirikan Yayasan Pondok Pesantren Cadangpinggan pada tahun 2000 dan pondok pesantrennya pada tahun 2006. Selain membaktikan diri lewat pondok pesantren, Syakur juga sering mengisi kajian-kajian masyarakat, sebagian dari kajian-kajian tersebut diunggah melalui media sosial.

Baca juga:  Legenda Finansial Global Jacob Rothschild Meninggal Dunia, Begini Profilnya

Karya-karya Buya Syakur

Buya Syakur telah menulis sejumlah karya tulis, di antaranya:

* Renungan Spiritual Buya Syakur Yasin,
* Surat-Surat Cinta Buya Syakur Yasin,
* Menembus Palung Hati Yang Paling Dalam,
* Buku Wamima: Zikir Wamima dan Doa Ya Latif

Wafatnya Buya Syakur merupakan kehilangan besar bagi umat Islam di Indonesia. Ia merupakan sosok ulama yang gigih memperjuangkan kebenaran dan keadilan. Semoga Buya Syakur diterima di sisi Allah SWT. (*/bed)

Cek Berita dan Artikel kabarbaik.co yang lain di Google News


No More Posts Available.

No more pages to load.