KabarBaik.co – Calon bupati Mojokerto nomor urut 2, Muhamad Albarraa, kerap menerima keluhan masyarakat setiap kampanye turun ke desa-desa. Terutama dari anak-anak muda yang mempertanyakan tentang sulitnya mencari pekerjaan di Kabupaten Mojokerto.
Keluhan itu selalu muncul di hampir semua titik kampanye sosialisasi. Bahkan disampaikan juga melalui media sosial official resmi sosok yang akrab disapa Gus Barra. Menanggapi hal itu, dia menyampaikan sejumlah gagasan yang dianggap bisa jadi solusi sulitnya lapangan kerja di Kabupaten Mojokerto.
“Anak muda Kabupaten Mojokerto tidak perlu lagi berpikir untuk mencari kerja ke luar daerah,” kata Gus Barra di sela-sela kampanye di Kecamatan Mojosari, Jumat (11/10). Menurutnya, dia dan wakilnya, M. Rizal Octavian, jika menang Pilkada Mojokerto 2024, akan melahirkan 3 ribu entrepreneur muda setiap tahunnya.
“Dalam program Pemerintahan Mubarok nantinya setiap tahun ditargetkan setiap desa/kelurahan ada 10 wirausahawan baru yang akan dampingi dalam prosesnya,” tutur Gus Barra.
Menurut Gus Barra, di Kabupaten Mojokerto terdapat 304 desa/kelurahan. Setiap tahunnya minimal 3.000 wirausahawan di segala bidang berdasar kearifan lokal tiap desa masing-masing akan didorong dan akan dilakukan pendampingan.
“Itu termasuk ikhtiar Mubarok saat memegang tonggak pemerintahan daerah dalam upaya mengurangi pengangguran dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” jelas Gus Barra.
Bahkan, lanjut dia, pemerintah daerah tidak hanya melatih para wirausahawan, tapi juga memberikan modal untuk mengembangkan usaha hingga dapat menampung tenaga kerja dari desa/kelurahan masing-masing.
“Saya ingin pemuda tidak hanya jadi pekerja, tapi menyiapkan lapangan pekerjaan untuk orang lain. Kami saat di pemerintahan daerah nantinya akan berupaya keras dan berikhtiar akan hal itu,” ucapnya.
Cabup Mojokerto lulusan Al Azhar, Kairo, Mesir ini ingin pemerintah daerah menciptakan anak-anak muda asli daerah menjadi pengusaha tangguh. Dia meyakini UMKM menjadi salah satu sektor yang dapat memajukan ekonomi daerah secara merata dan berdampak langsung ke masyarakat.
“Langkah konkretnya nanti di tiap kecamatan akan kami ciptakan balai pelatihan dan pendampingan untuk mengakomodir secara kontinyu 10 wirausahawan tiap desa,” tandas Gus Barra. (*)





