KabarBaik.co – Calon Bupati dan Wakil Bupati Mojokerto nomor urut 1 Muhammad Albarraa-M. Rizal Octavian (Mubarok) hadiri acara forum group discussion (FGD) bersama pelaku ekonomi kreatif (Ekraf) dan pariwisata Intifadhah Academy di Pendopo Hasmoro Pacet, Rabu (30/10).
FGD kali ini membicarakan konsep peningkatan ekonomi masyarakat di sektor pariwisata. Gus Barra menyatakan keinginan kuatnya untuk mendorong pertumbuhan ekraf di Kabupaten Mojokerto, agar dapat memberikan dampak positif bagi kesejahteraan masyarakat dan kemajuan daerah.
“Salah satu yang penting dan menjadi sorotan dari pemerintah pusat adalah di mana ekraf di daerah harus bertumbuh dan terus di intervensi oleh pemda. Saya akan dorong itu nanti,” ucap Gus Barra usai acara, Selasa (29/10)
Gus Barra menjelaskan bahwa sektor ekraf kini mencakup banyak subsektor yang beragam, termasuk pengembangan game, arsitektur, desain interior, musik, seni rupa, fashion, kuliner, pariwisata, film, animasi dan video, fotografi, desain komunikasi visual, televisi dan radio, kriya, periklanan, seni pertunjukan, penerbitan, dan aplikasi ponsel.
Ia percaya bahwa potensi di Kabupaten Mojokerto khususnya wilayah Kecamatan Pacet dan Trawas dapat ditingkatkan, terutama pada subsektor pariwisata, kuliner, dan kriya atau kerajinan tangan sebagai oleh-oleh yang berbasis kearifan lokal.
“Kalau melihat potensinya, saya yakin beberapa subsektor bisa kita perkuat di Kabupaten Mojokerto. Misal pariwisata, kuliner, dan kriya yang berbasis kearifan lokal,” ungkapnya.
Ia mencontohkan pengembangan produk kerajinan batik dengan motif Ulur Wiji di wilayah utara Sungai Brantas dan industri alas kaki di Kecamatan Puri dan Sookk yang sudah ada. “Bicara ekraf kuliner, Kabupaten Mojokerto tentu banyak yang harus di interbensi sentuhan oleh Pemda nantinya agar arah spesialisasi pasarnya jelas,” tambahnya.
Dalam era digital saat ini, Gus Barra juga menggarisbawahi pentingnya subsektor lain seperti musik, seni rupa, film, dan animasi, terutama di kalangan generasi muda yang menjadi populasi dominan.
Ia menjelaskan bahwa untuk mendukung pertumbuhan ekraf, langkah-langkah yang akan diambilnya meliputi pembangunan sumber daya manusia melalui pelatihan, penerbitan kebijakan dan program yang mendukung, serta memfasilitasi promosi dan pemasaran produk-produk kreatif.
“Kebijakan dan programnya bisa dengan memberikan insentif, kemudahan perizinan, hak cipta, hingga menghidupkan ekosistemnya dengan banyak adakan lomba dan pameran,” ulas Gus Barra.
Ia juga menekankan perlunya membangun fasilitas yang mendukung industri kreatif di Kabupaten Mojokerto, seperti pusat kreatif, creative space, dan fasilitas teknologi, mirip dengan yang sudah banyak dibangun di kota-kota lain.
“Pendampingan secara teknis dan motivasional seperti ink nantinya akan terus diadakan agar pelaku ekraf semakin tumbuh subur di Kabupaten Mojokerto,” tandasnya.
Praktisi Marketing Bisnis dan Motivator, Munawar Tobing juga turut berikan materi kepada puluhan pemuda pelaku ekraf ini, menurutnya banyak hal yang harus siap dihadapi. Menurutnya entrepreneur harus menyiapkan banyak rencana A, B, C dan D.
“Dalam kondisi paling pahit, apa yang bisa kita lakukan. Dari pengalaman, ketika menghadapi situasi terburuk, di situ kita diuji, bagaimana mengatasi problem dengan cepat dan tepat,” ungkapnya.
Bicara soal mentalitas, sosok pria yang berpengalaman mencetak marketing handal dan sustainable, Munawar menjelaskan, generasi milenial terkadang mengabaikan pengalaman. Dengan pengetahuan dan kemampuan yang dimiliki, merasa percaya diri untuk membangun startup. Padahal, ada hal-hal yang perlu juga diketahui dan itu didapat dari old generation.
“Mentalitas kan terbangun, nah milenilal itu kadang suka melupakan yang namanya pengalaman. Saking PD (percaya diri) nya punya pengetahun dan kemampuan, tapi nggak ada pengalaman, ya tumbang bisnisnya. Gimana dapetin pengalamannya? Ya belajar, diskusi dengan generasi sebelumnya,” terang Munawar.
“Realistisnya mentalitas itu dibentuk dari proses yang dinamis,” tandasnya. (*)