Cegah Abrasi dan Siapkan Ekowisata, Unej dan Pemkab Situbondo Tanam Ratusan Mangrove

oleh -62 Dilihat
IMG 20251119 WA0018
Penanaman mangrove Pantai Tanjung Batu. (Ist)

KabarBaik.co – Universitas Jember (Unej) bersama Pemerintah Kabupaten Situbondo melanjutkan upaya konservasi pesisir dengan menanam ratusan bibit mangrove di kawasan Pantai Tanjung Batu, Situbondo, pada Rabu (19/11).

Kegiatan ini tak hanya fokus pada penghijauan, tetapi juga dirancang sebagai program edukasi lingkungan yang melibatkan pelajar, serta proyek percontohan untuk pengembangan ekowisata berbasis konservasi.

Kepala Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M) Unej, Prof. Dr. Yuli Witono, menekankan bahwa penanaman ini memiliki makna lebih dari sekadar agenda seremonial.

“Menanam mangrove ini bukan hanya menanam pohon, tapi juga menanam harapan,” ujar Prof. Yuli.

Ia berharap lokasi penanaman ini dapat berkelanjutan, salah satunya melalui pengembangan ekowisata dan pusat budidaya ikan yang produktif.

Program ini juga dirangkai dengan Sekolah Sadar Lingkungan sebagai upaya menumbuhkan kesadaran ekologis sejak usia dini.

Wakil Bupati Situbondo, Ulfiyah (Mbak Ulfi), memberikan apresiasi atas kolaborasi Unej dalam pelestarian lingkungan. Ia menyebut edukasi kepada generasi muda sebagai kunci menumbuhkan kesadaran ekologis.

“Kami sangat mengapresiasi bahwa Unej memperhatikan Kabupaten Situbondo, tidak hanya penelitian tetapi juga mengajak cinta lingkungan,” kata Mbak Ulfi.

Bibit yang ditanam sebanyak 500 pohon merupakan jenis Rhizophora, yang dinilai tahan terhadap kondisi air dan cocok untuk karakter pantai Situbondo. Mbak Ulfi menambahkan, Pemkab sebelumnya telah melakukan penanaman mangrove di tiga kecamatan lain: Banyuglugur, Suboh, dan Bungatan.

Wakil Rektor Unej, Dr. Fendi Setyawan, S.H., M.H, menegaskan bahwa penentuan titik penanaman di Tanjung Batu didasarkan pada hasil penelitian Kelompok Riset (Keris) Unej yang menunjukkan wilayah itu rawan abrasi dan bencana pesisir.

“Unej sebelumnya telah menanam mangrove di Situbondo sekitar 3.750 meter persegi, dan hari ini kembali menanam sebanyak 500 pohon di lokasi baru,” jelas Dr. Fendi.

Dr. Fendi juga menyoroti pentingnya menjaga keseimbangan antara konservasi dan kepentingan masyarakat, terutama nelayan. Ia menekankan bahwa sebagian pesisir perlu tetap menjadi area tangkap agar tidak memunculkan konflik pemanfaatan ruang.

“Pantai Situbondo ini panjangnya sekitar 150 kilometer. Karena itu kita perlu rawat bersama-sama,” pungkasnya. (*)

Cek Berita dan Artikel kabarbaik.co yang lain di Google News

Kami mengajak Anda untuk bergabung dalam WhatsApp Channel KabarBaik.co. Melalui Channel Whatsapp ini, kami akan terus mengirimkan pesan rekomendasi berita-berita penting dan menarik. Mulai kriminalitas, politik, pemerintahan hingga update kabar seputar pertanian dan ketahanan pangan. Untuk dapat bergabung silakan klik di sini

Penulis: Dwi Kuntarto Aji
Editor: Gagah Saputra


No More Posts Available.

No more pages to load.