KabarBaik.co – Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Mojokerto menggelar pemeriksaan kesehatan untuk mendeteksi penyakit kulit menular (scabies) di kalangan warga binaan pemasyarakatan (WBP). Langkah ini diambil sebagai upaya pencegahan dini terhadap potensi penyebaran penyakit di lingkungan yang padat penghuni.
Pemeriksaan dilakukan oleh tim kesehatan Lapas Mojokerto dengan menyasar sejumlah warga binaan yang menunjukkan gejala seperti gatal-gatal, iritasi kulit, hingga ruam.
Pemeriksaan ini menjadi bagian dari deteksi dini dan respons cepat terhadap penyakit yang umum muncul di lingkungan tertutup seperti lapas.
“Scabies adalah penyakit kulit yang sangat mudah menular, terutama di tempat padat seperti lapas. Dengan screening ini, kita bisa segera menangani warga binaan yang terindikasi, sekaligus mencegah penularan lebih luas,” ujar Kepala Kesatuan Pengamanan Lapas (Ka. KPLP) Mojokerto, Kinayung Nirwana, Kamis (5/6).
Selain pemeriksaan fisik, pihak lapas juga memberikan edukasi kepada warga binaan terkait pentingnya menjaga kebersihan diri dan lingkungan. Edukasi ini dinilai penting untuk menumbuhkan kesadaran hidup bersih guna menekan risiko penularan penyakit.
Bagi WBP yang terdeteksi positif scabies, tim medis akan memberikan pengobatan sesuai standar prosedur kesehatan yang berlaku di lingkungan pemasyarakatan.
“Ini adalah bentuk komitmen kami dalam menjaga kualitas hidup dan layanan kesehatan bagi seluruh warga binaan selama mereka menjalani masa pembinaan,” tambah Kinayung.
Kegiatan ini diapresiasi sebagai langkah konkret Lapas Mojokerto dalam memastikan lingkungan tetap higienis dan layak huni, sekaligus mendukung program pembinaan yang humanis dan berorientasi pada kesehatan. (*)