Cerita Pilu Pemilik Warung di Kedungdoro Diseruduk Innova hingga 2 Pelanggannya Tewas

oleh -1422 Dilihat
IMG 20241101 WA0047
Kondisi Ibu penjual warung yang ditabrak di Kedungdoro, Surabaya. (Yudha)

KabarBaik.co – Pada dini hari Jumat (1/11), tragedi menimpa keluarga Adi Saputra yang takkan pernah ia lupakan. Ibu Adi, Siti Sumaiyah, menjadi korban saat warung nasi campurnya di Jalan Kedungdoro, Surabaya, dihantam mobil Kijang Innova yang kehilangan kendali saat melaju kencang. Insiden itu tidak hanya merusak warung, tetapi juga mengakibatkan dua orang meninggal dunia.

Sembari mengusap kepalanya, Adi bercerita bahwa ketika kejadian berlangsung, ia sedang tidur di ruang tamu. Suasana masih sunyi kala itu, hingga sekitar pukul 4 pagi, seorang tetangga tergopoh-gopoh membangunkan Adi dengan kabar mengejutkan. Ia diberitahu bahwa warung ibunya yang menjadi sumber penghidupan keluarga selama 20 tahun terakhir ditabrak oleh sebuah mobil yang melaju tak terkendali.

Dengan perasaan campur aduk, Adi bergegas menuju warung keluarganya. Setibanya di sana, pemandangan memilukan menyambutnya. Ia mendapati ibunya tergeletak dalam posisi telungkup, darah mengalir dari kepala, sementara tulang kaki kanan tampak mengalami dislokasi akibat benturan.

“Sempat ibu nggak sadar. Setelah didudukkan, dia justru bertanya tentang nasi serta rawonnya yang baru dimasak dan keadaan karyawannya,” ujar Adi, mengungkapkan betapa sang ibu tetap memikirkan usaha meski dalam kondisi terluka parah.

Adi menjelaskan bahwa luka di kepala ibunya cukup serius, dengan robekan sekitar lima sentimeter. Setelah mendapatkan perawatan di rumah sakit William Booth, ibunya kini dibawa ke kampung halaman di Bangkalan, Madura, untuk pengobatan lanjutan pada kaki yang mengalami dislokasi.

“Tadi sudah diobati di rumah sakit William Booth. Untuk hasil rontgen kepala aman, bisa diajak bicara dan tidak linglung. Cuma syok sementara, tapi dari rumah sakit ibu langsung ke Madura,” tambahnya.

Warung nasi campur yang buka dari tengah malam hingga siang hari ini, menurut Adi, memang selalu ramai oleh pelanggan, terutama di antara pukul tiga hingga enam pagi. Namun, pada malam nahas ini, Adi mengungkapkan pelanggan tidak sebanyak biasanya karena kondisi hujan gerimis.

“Beruntungnya kemarin pelanggan nggak seramai hari biasanya, karena lagi gerimis juga dan ada mobil Honda Jazz yang menghalangi warung ibu. Mungkin kalau nggak ada mobil itu, nggak tahu lagi gimana nasib ibu saya,” ungkap Adi, bersyukur atas keberadaan mobil yang meminimalisasi dampak tabrakan pada ibunya.

Namun demikian, insiden ini tetap meninggalkan luka mendalam. Bukan hanya warung yang rusak, tetapi seorang pelanggan ibunya kini dalam kondisi kritis, sementara dua pelanggan lainnya, sepasang suami istri, dinyatakan meninggal dunia. “Ada satu pelanggan ibu yang sekarang lagi kritis, dan yang meninggal itu pasangan suami istri yang tinggal di Kedungklinter juga, diduga mereka tertabrak waktu mau masuk gang,” katanya.

Kerugian akibat kecelakaan ini diperkirakan mencapai 30 hingga 50 juta rupiah. Bagi Adi, ini bukan sekadar kerugian material. Warung yang telah menjadi tumpuan ekonomi keluarga selama dua dekade kini berada dalam keadaan yang tak menentu.

Di akhir penuturannya, Adi berharap agar pihak kepolisian bisa memberikan keadilan bagi ibunya. “Atas kejadian ini, Adi sangat menyayangkan. Maka dari kejadian ini, Adi mengharapkan keadilan dari kepolisian untuk menghukum pelaku yang sudah menyebabkan kematian, luka-luka hingga kerugian materiil lainnya. (*)

Cek Berita dan Artikel kabarbaik.co yang lain di Google News

Penulis: Yudha
Editor: Gagah Saputra


No More Posts Available.

No more pages to load.