KabarBaik.co- Nadeen Ayoub mencurrhatian publik dunia. Ini setelah untuk kali pertama mengibarkan nama Palestina di panggung Miss Universe 2025. Bukan sekadar pendatang baru, kehadiran perempuan 27 tahun itu menjadi simbol babak baru bagi Palestina, negara yang selama ini lebih dikenal melalui isu konflik dan kemanusiaan daripada ajang kecantikan internasional.
Sorotan terhadap Nadeen kian besar setelah sebuah video memperlihatkan momen tegang antara dirinya dan Miss Israel, Melanie, viral di media sosial. Dalam cuplikan tersebut, Melanie disebut memberikan tatapan sinis kepada Nadeen. Sontak, kejadian itu memicu perdebatan hangat soal diplomasi, solidaritas, dan pesan perdamaian yang berusaha dibawa para kontestan di tengah tensi geopolitik kawasan.
Menurut unggahan di akun Instagram resminya, Nadeen lahir dari keluarga Palestina. Sang ayah berasal dari Hebron, sementara ibunya dari Nablus. Nadeen tumbuh besar berpindah-pindah antara Palestina, Amerika Serikat, dan Kanada, yang membentuk cara pandangnya menjadi lebih terbuka dan global.
Nadeen menempuh pendidikan di University of Western Ontario, Kanada, mengambil jurusan sastra dan psikologi. Ketertarikannya pada isu identitas, kemanusiaan, dan pengembangan diri kemudian menjadi fondasi penting dalam perjalanan karier dan aktivismenya.
Setelah lulus, ia memilih jalur berbeda dari kebanyakan kontestan ratu kecantikan: membangun karier di dunia kebugaran sebagai pelatih kesehatan dan konsultan nutrisi. Dari sana, ia mendirikan Olive Green Academy di Dubai, sebuah lembaga edukasi yang berfokus pada gaya hidup sehat dan kebugaran mental.
Tak hanya itu, Nadeen juga menjadi pendiri Miss Palestine Orgnisation, wadah resmi bagi perempuan Palestina untuk tampil dan bersuara di kancah global—bukan hanya lewat kontes kecantikan, tetapi juga bidang sosial dan budaya.
Jejak Karier dan Pencapaian Nadeen Ayoub
- Pelatih kesehatan dan konsultan nutrisi
- Pend Olive Green Academy, Duba
- Pendiri Miss Palestine Organisatio
- Finalis Miss Earth 202
- Miss Universe 2025, Perwakilan Palestina pertama dalam sejarah
Nadeen mengakui bahwa keputusannya tampil di Miss Universe bukan tanpa pergulatan. Ia sempat menunda partisipasinya menyusul konflik yang kembali memanas di Gaza. Ia merasa bahwa dunia seharusnya lebih fokus pada tragedi kemanusiaan daripada kontes kecantikan.
Namun setelah melalui proses refleksi panjang, ia akhirnya memutuskan tampil. Baginya, panggung internasional adalah ruang strategis untuk memperkenalkan suara, martabat, dan ketahanan perempuan Palestina kepada dunia.
Dengan langkah yang diambil, Nadeen Ayoub bukan hanya menjadi duta kecantikan, tetapi juga simbol representasi, keberanian, dan harapan bagi banyak orang. (*)
