KabarBaik.co – Tingginya curah hujan yang disertai angin kencang di wilayah Kota Batu dalam satu pekan ini menyebabkan bencana di sejumlah titik. Dalam kurun waktu satu pekan setidaknya telah terjadi tiga kali bencana, mulai longsor hingga kerusakan infrastruktur.
Kejadian bencana dalam pekan ini, di antaranya plengsengan jebol di Desa Torongrejo, Dusun Krajan RT 5 RW 6, Desa Torongrejo, Kecamatan Junrejo. Hujan deras menyebabkan saluran meluap dan menggerus plengsengan sepanjang 5 meter dengan tinggi 3 meter.
Akibatnya, sekitar satu hektare lahan pertanian warga tergenang. Sebagai langkah darurat, pemerintah telah memasang karung pasir untuk mencegah luapan air sementara waktu.
Lalu, terjadi pula di Jalan Dakota Dusun Wonorejo RT 06 RW 13 Desa Tulungrejo, Kecamatan Bumiaji. Dinding dan saluran irigasi jembatan dengan diameter sekitar 2 meter longsor, sehingga akses jalan bagi kendaraan roda empat terhenti. Lokasinya yang berdekatan dengan sekolah dasar membuat pemerintah memberi perhatian khusus.
Kemudian, di Kelurahan Sisir, tembok pembatas Gedung Plaza Batu setinggi 3 meter dengan panjang 7 meter roboh menimpa ruang penyimpanan Gedung Graha Wangsa. Saat ini, pemerintah fokus pada pembersihan area terdampak dan menghitung kebutuhan material untuk perbaikan segera.
Atas semua peristiwa itu, Pj Wali Kota Batu, Aries Agung Paewai, menekankan pentingnya kewaspadaan masyarakat terhadap potensi bencana hidrometeorologi yang dapat terjadi sewaktu-waktu.
“Keselamatan diri dan keluarga adalah hal yang paling utama, sehingga kami meminta agar masyarakat tidak ragu untuk melapor apabila melihat atau khawatir akan potensi bencana saat cuaca memburuk,” kata Aries, Sabtu (28/12).
Menurut Aries, sesuai prediksi BMKG Juanda, intensitas hujan yang ekstrem ini memicu sejumlah bencana alam di beberapa wilayah. “Dari semua kejadian bencana, kami akan mempercepat perbaikan. Terutama yang terjadi di sekolah agar tidak membahayakan siswa. Juga di tempat lain yang tidak membahayakan masyarakat saat beraktivitas,” tandasnya. (*)