KabarBaik.co – Kepala Seksi (Kasi) Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kemenag Kota Batu, Basuki Rachmat mengatakan, bahwa pihaknya terpaksa mengurangi jumlah tenaga medis pendamping jemaah haji pada tahun ini. Langkah tersebut dilakukan akibat kebijakan efisiensi anggaran dari pemerintah pusat.
Basuki menyebutkan, pada penyelenggaraan haji tahun ini, satu kloter jemaah hanya akan didampingi oleh satu dokter dan satu perawat. “Ini memang berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, yang menyediakan satu dokter dan dua perawat untuk setiap kloter,” kata Basuki, Senin (28/4).
Menurut Basuki, formasi petugas kloter tahun ini hanya empat orang. Yakni ketua kloter, pembimbing ibadah, dokter, dan satu perawat. “Untuk petugas daerah telah ditunjuk Ludi Tanarto, wakil ketua DPRD Kota Batu, dan dr. Wahyu dari Puskesmas Bumiaji,” ujarnya.
Tidak hanya pengurangan petugas, lanjut Basuki, efesiensi anggaran juga berdampak pada pelaksanaan manasik haji. Pada tahun ini pelaksanaan praktik manasik haji oleh calon jemaah haji (CJH) Kota Batu dilakukan di kantor KONI Kota Batu. “Tahun ini jemaah Kota Batu yang murni jumlahnya 130-an itu praktik manasik di KONI Kota Batu. Bukan lagi di Islamic Center Kepanjen seperti tahun-tahun sebelumnya,” tandasnya.
Basuki menyatakan, jumlah CJH Kota Batu saat ini tercatat sebanyak 183 orang. Ditambah jemaah mutasi menjadi sekitar 200 orang. Mereka terdiri atas 130 jemaah reguler, 41 mutasi dari Kabupaten Malang, 10 dari Kota Malang, dan 2 dari mutasi antar embarkasi.
“Yang jelas, kami tetap prioritaskan pelayanan terbaik dengan keterbatasan yang ada. Petugas yang kami siapkan sudah berpengalaman. Sehingga diharapkan mampu mengawal jemaah secara maksimal,” tegas Basuki. (*)