KabarBaik.co- Di era di mana isu lingkungan menjadi perhatian global, muncul sosok muda inspiratif dari Indonesia: Jerhemy Owen. Dengan semangat tanpa batas, Jerhemy tak hanya tampil sebagai kreator konten, namun juga sebagai penggerak perubahan yang nyata bagi Bumi. Lewat edukasi, kolaborasi, dan cinta yang ia rajut bersama pasangannya Erika Richardo, ia membuktikan bahwa masa depan bisa diraih dengan aksi nyata dan konsisten. Berikut biodata singkat Jerhemy Owen
- Nama Lengkap: Jerhemy Owen Wijaya
- Tanggal Lahir: 29 April 2002
- Asal: Jakarta, Indonesia
- Agama: Kristen
- Tinggi Badan: 173 cm
- Pendidikan:
- Sekolah Dian Harapan (2005–2020)
- Avans University of Applied Sciences, Belanda (Teknologi Lingkungan & Energi Terbarukan)
- Minor di Fontys University of Applied Sciences, Eindhoven
- Gelar: Lulusan 2024 – Tesis: Acceleration of Industrial Decarbonization in Indonesia
- Afiliasi: Mantappu Corp
- Pasangan: Erika Richardo (pelukis dan kreator konten)
Hubungan Cinta & Kolaborasi Lingkungan
Jerhemy dan Erika Richardo bukan sekadar pasangan romantis. Keduanya adalah mitra dalam visi besar menyelamatkan lingkungan. Erika turut aktif mendukung aksi-aksi Jerhemy seperti pembersihan sungai, kampanye edukatif, hingga proyek penanaman pohon. Mereka menunjukkan bahwa hubungan cinta bisa menjadi kekuatan dalam menciptakan dampak positif untuk masyarakat dan alam.
Misi Menanam 10.000 Pohon
Jerhemy Owen meluncurkan misi #WenAnam untuk menanam 10.000 pohon demi memperingati Hari Bumi dan ulang tahunnya ke-23. Misi ini dijalankan lewat:
• Kolaborasi dengan WWF-Indonesia
• Kampanye sosial di TikTok: 1 pohon untuk setiap 15 kali video dibagikan
• Tujuan: 5.000–10.000 pohon tertanam di berbagai lokasi kritis di Indonesia
• Dampak nyata: 1.35 ton sampah berhasil dibersihkan dari Ciliwung pada satu proyek bersama.
Media Sosial
- TikTok: @jerhemynemoo
- 3,9 juta pengikut
- 187 juta lebih likes
- Konten: edukasi lingkungan, gaya hidup di Belanda, #WenJelajah
- Instagram: @jerhemynemo
- YouTube: Jerhemy Owen Official
Jerhemy Owen bukan hanya berbicara tentang perubahan ia melakukannya. Bersama Erika Richardo, ia menjadikan cinta sebagai pondasi dari perjuangan lingkungan. Dari sungai-sungai kotor hingga rencana penghijauan nasional, mereka membuktikan bahwa satu pohon, satu konten, bahkan satu cinta—bisa menjadi awal dari ribuan perubahan.