KabarBaik.co- Bagi yang bukan pencinta dangdut, nama Gerry Mahesa mungkin masih terdengar asing di telinga. Namun, kalangan pendengar musik dangdut sudah tak asing dengan pria yang satu ini. Gerry Mahesa merupakan penyanyi dangdut koplo asal Sidoarjo, Jawa Timur. Dia dikenal sebagai penyanyi yang memiliki logat Jawa Timur yang kental ketika bernyanyi.
Pria yang lahir pada 21 November 1997 ini sudah lama memulai kariernya di dunia tarik suara. Bahkan, pada saat itu, ia sering tampil dari panggung ke panggung di berbagai perhelatan dangdut di Jawa Tengah. Bagi yang belum mengenal Gerry Mahesa, simak profil singkat dan perjalanan kariernya berikut.
Gerry Mahesa tergabung dalam orkes dangdut ternama di Jawa Timur yang bernama New Pallapa. Popularitasnya mulai melambung usai digandeng oleh beberapa penyanyi dangdut koplo top di tanah air sebagai teman duetnya seperti Yeni Inka dan Lala Widy. Bahkan, lagu bertajuk Emas Hantaran yang dibawakan oleh Gerry dan Lala sempat trending di media sosial. Hingga saat ini, video tersebut sudah disaksikan oleh lebih dari 35 juta pasang mata di YouTube. Ketenaran Gerry tidak diperoleh secara cuma-cuma.
Pasalnya, dulu ia berasal dari keluarga sederhana yang mengharuskannya untuk memeras keringat dan tenaga agar memperoleh kehidupan yang lebih baik. Melalui unggahan video YouTube Perdana Record, Gerry membeberkan perjalanan hidupnya sebelum berkiprah di belantika musik Indonesia.
“Kalau kehidupan dulu sih ya biasa. Saya kan tergolong dari anaknya orang sing (yang) biasa-biasa (saja). Dengan kemampuan seperti itu saya berusaha, saya berdoa. Saya ikut ke sana ke mari sampai jungkir walik (jungkir balik),” tuturnya. Namun, ia pun akhirnya bertemu dengan seseorang yang sangat berarti dalam perjalanan kariernya. “Akhirnya (saya) ketemu sama Bunda Juwana yang membawa saya seperti ini. Beliau itu orang hebat.
Saya suka dengan beliau, tegas. Dari awal saya sudah dibilangi, gini gini gini,” ujar Gerry melanjutkan. Semasa duduk di bangku SMP, Gerry mengaku hanya mendapatkan uang jajan sebesar Rp1.000. Ia pun terus-menerus membeli jajanan yang sama selama tiga tahun mengenyam pendidikan di jenjang tersebut. “Dulu waktu lagi jajan, saya enggak pernah jajan aneh-aneh. Masih ingat enggak roti Queen yang isinya dua? Itu makanan saya setiap hari, sama es. Cuma itu aja selama tiga tahun,” ujarnya.
Ia juga mengatakan bahwa usai bel pulang sekolah berdering, ia bekerja menjadi kuli panggul. “Sepulang sekolah, saya sering ikut angkat-angkat, kaya beras, itu sering. (Saya) ikut sama namanya Cak Soleh,” sebutnya. “’Ayo ker melok’o aku’ (Ayo ikut aku), ‘Nang ndi Cak?’ (Ke mana, Cak?), ‘Ayo wis opo jare aku’ (Sudah, lakukan saja yang aku katakan). Angkat-angkat ndek (yang datang dari) mobil pick up,” ucap Gerry menirukan percakapan antara dirinya dengan Cak Soleh. Tak hanya itu, pada malam hari, Gerry juga langsung bertugas untuk menjaga warung.
Ia pun mengaku bahwa upahnya tidak seberapa. Kendati demikian, karena kegigihannya, ia tetap menjalani tanggung jawabnya sepenuh hati. “Kalau malam, saya jaga warung. Jaganya setelah salat magrib, terus tutupnya sekitar jam 12, jam 1, dan gajinya cuma Rp 5.000,” tuturnya.
Upah dari berbagai profesi yang ia tekuni semasa remaja pun kemudian ditabung dengan harapan bahwa ia dapat membeli pakaian baru sehingga tak harus mengemis kepada kedua orangtuanya. “Saya kumpulin uang itu. Kan kalau sekolah dikasih Ibu seribu, dapat gajian dari angkat-angkat beras 25 kiloan, terus malam dapat lima ribu. Itu tak masukin celengan (saya tabung).
“Jadi setiap lebaran, saya enggak pernah minta uang orang tua buat beli baju baru. Ya wis (sudah) uang itu tadi,” ujarnya menambahkan. Berkat kegigihan dan tekad yang bulat untuk menggapai hidup yang lebih baik sedari kecil, ia pun akhirnya berhasil menjadi salah satu penyanyi dangdut hit di Indonesia.
Berikut adalah daftar lagu hit yang dibawakan oleh Gerry Mahesa. Cincin Putih Cinta dan Air Mata Kasih Tak Sampai Kangen Kupendam Laraku Cinta Untukmu Sayang (feat. Lala Widy) Haruskah Aku Mati Madiun Ngawi Dinding Kaca Lebih Dari Selamanya Hitam Putih Fotomu Setia Dalam Luka Kisah Seorang Pramuria Banyu Langit Maafkanlah Prasasti Cinta Tiada Berpisah Tak Sebening Hati Senandung Rembulan Hujan Duri Buih Jadi Permadani (Koplo Version) Mengejar Badai Persinggahan Sembilu Cinta Kisah Kasih Di Sekolah Demikian profil lengkap Gerry Mahesa, pedangdut pria yang sukses berkat keuletannya semenjak kecil. (Khadijah Ardallyana Qirba)
Kisah hidup Gerry Mahesa adalah bukti nyata bahwa kerja keras, ketekunan, dan doa bisa mengantarkan seseorang menuju kesuksesan. Dari seorang remaja yang menghabiskan waktu sekolahnya dengan bekerja sebagai kuli panggul dan penjaga warung, ia kini menjelma menjadi salah satu penyanyi dangdut papan atas di Indonesia.
Perjalanan karier Gerry yang penuh liku menjadi inspirasi bagi banyak orang untuk tidak mudah menyerah pada keadaan. Keuletannya dalam meraih impian menunjukkan bahwa kesuksesan bukanlah hasil instan, melainkan buah dari perjuangan panjang. Dengan sederet lagu hits yang ia bawakan, Gerry Mahesa tidak hanya menghibur, tetapi juga menginspirasi. Semoga karya-karyanya terus dinikmati dan menjadi pengingat bahwa mimpi bisa diwujudkan dengan usaha tanpa henti.