KabarBaik.co – Pemerintah Kabupaten Bojonegoro berhasil mencatatkan capaian positif dalam upaya percepatan penurunan stunting. Berdasarkan hasil penilaian Tim Kinerja Pelaksanaan Aksi Konvergensi Pencegahan dan Percepatan Penurunan Stunting (PPPS) Provinsi Jawa Timur tahun 2025, Bojonegoro berhasil menempati peringkat ke-9 dari 38 kabupaten/kota di Jawa Timur.
Kepala Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan (Prokopim) Kabupaten Bojonegoro, Teguh Aris Setyobudi, menyampaikan bahwa capaian ini menunjukkan peningkatan signifikan dibandingkan tahun sebelumnya. “Tahun lalu Bojonegoro berada di peringkat 27. Tahun ini naik ke posisi 9, dengan skor meningkat dari 109 menjadi 129 poin,” ujar Teguh, Rabu (25/6).
Teguh menjelaskan, penilaian kinerja ini didasarkan pada integrasi intervensi dalam perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, pemantauan, hingga evaluasi program/kegiatan yang berkaitan dengan intervensi gizi spesifik dan sensitif. Kinerja Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) serta berbagai inovasi di tingkat daerah juga menjadi indikator utama dalam proses penilaian.
“Penilaian dilakukan secara objektif, transparan, akuntabel, integratif, dan terukur,” jelas Teguh.
Penilaian dilakukan melalui dua tahap. Tahap pertama adalah melakukan peninjauan dokumen pendukung yang diunggah ke laman monitoring Aksi Bangda milik Direktorat Jenderal Pembangunan Daerah, Kementerian Dalam Negeri. Dokumen ini mencakup delapan aksi strategis, antara lain Analisa Situasi, Rencana Kegiatan, Rembuk Stunting, Peraturan Kepala Daerah tentang Stunting, Pembinaan Pemerintah Desa/Kelurahan, Sistem Manajemen Data Stunting, Pengukuran dan Publikasi Stunting, serta Reviu Kinerja Tahunan.
Tahap kedua adalah presentasi yang dilakukan oleh perwakilan masing-masing kabupaten/kota di hadapan tim panelis, dilanjutkan dengan pendalaman terhadap indikator yang telah dipaparkan. “Capaian ini menjadi bukti bahwa Pemkab Bojonegoro benar-benar serius dalam upaya menurunkan angka stunting di daerah,” tegas Teguh.
Senada dengan itu, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Bojonegoro, Ahmad Gunawan, menyebut bahwa penurunan stunting telah menjadi salah satu program prioritas bupati dan wakil bupati. “Keberhasilan ini tidak lepas dari kerja keras dan kolaborasi lintas organisasi perangkat daerah (OPD), yang secara konsisten menyengkuyung percepatan penurunan stunting,” ujar Ahmad. (*)







