KabarBaik.co – Suasana di salah satu hotel Sidoarjo berubah jadi kanvas besar. Bukan cat atau kuas yang menari, tapi kamera – kamera yang sibuk menangkap momen. Cahaya matahari menyusup dari sela-sela dedaunan taman, sementara suara shutter bersahutan di antara tawa akrab para fotografer.
Sedikitnya ada sekitar 25 fotografer dari komunitas Sidoarjo Photograph dan Komunitas Fotografi Indonesia Surabaya (KFIS) berkumpul dalam satu misi, merayakan silaturahmi dan kolaborasi lewat lensa. Mereka datang membawa semangat, dan pulang dengan ribuan frame kenangan dalam bungkus Shootirami.
Begitu datang, mereka tak langsung buru-buru mengangkat kamera. Ada perkenalan, obrolan hangat, dan saling sapa. Tapi ketika tiga model muncul mengenakan busana pengantin tradisional bernuansa modern, semua mata langsung tertuju. Kamera terangkat, kreativitas pun mengalir.
Area favehotel Sidoarjo disulap menjadi studio terbuka. Taman menjadi latar alami, lorong kamar menghadirkan nuansa intim. Setiap sudut punya cerita, setiap cahaya jadi peluang. Tantangan justru datang dari keterbatasan ruang yang justru memaksa para fotografer berpikir kreatif.
Di tengah kesibukan, General Manager Favehotel Sidoarjo, Eka Dewi, ikut menyapa peserta. Ia tampak antusias. “Kami merasa senang bisa menjadi bagian dari ruang temu yang positif ini. Harapannya, Shootirami bisa menjadi awal dari banyak kolaborasi kreatif di masa depan,” ujarnya melalui keterangan tertulis, Senin (26/5).
Bukan hanya soal hasil akhir, Shootirami menjadi ruang berbagi. Ada yang saling tanya soal angle, ada yang mendiskusikan pencahayaan, ada pula yang sekadar menunjukkan hasil jepretan dan menerima masukan. Semuanya cair, semua belajar.
Salah satu peserta mengungkapkan kekagumannya terhadap konsep acara ini. “Konsep acaranya simple tapi berkesan. Lokasi di favehotel Sidoarjo sangat menarik untuk dieksplor, dan kami juga bisa saling kenal dengan teman-teman komunitas dari Sidoarjo. Semoga ada event seperti ini lagi kedepannya.”
Usai puas menjepret, satu per satu peserta mengunggah hasil karya mereka di media sosial dengan tagar #Shootirami2025 dan #favesidoarjo. Bukan sekadar pamer hasil, tapi bukti bahwa dunia fotografi Sidoarjo dan Surabaya terus hidup, dengan semangat saling memberi kabarbaik yang kian menyala. (*)