Dekarbonisasi Industri hingga Sedekah Oksigen, Indonesia Percepat Langkah Menuju Nol Emisi Karbon

oleh -257 Dilihat
WhatsApp Image 2025 08 31 at 9.18.50 AM

KabarBaik.co – Pemerintah Indonesia kian serius mewujudkan target net zero emission (NZE) pada 2060 atau lebih cepat. Salah satu langkah strategis yang ditempuh adalah penyusunan Peta Jalan Dekarbonisasi Industri oleh Kementerian Perindustrian bersama World Resources Institute (WRI) Indonesia dan Institute for Essential Services Reform (IESR).

Sektor industri menjadi fokus utama, mengingat kontribusinya mencapai 34 persen dari total emisi nasional. Menariknya, peta jalan tersebut menargetkan capaian nol emisi bersih pada 2050, lebih cepat dari target nasional.

Wakil Rektor IV Bidang Riset, Inovasi, Kerja Sama, dan Kealumnian Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya, Prof. Agus Muhamad Hatta, menegaskan bahwa tanggung jawab menjaga lingkungan bukan hanya berada di pundak pemerintah.

“Perlu adanya kolaborasi antara akademisi dan pemerintah untuk mencapai tujuan tersebut,” ujarnya, Minggu (31/8).

Ia menyebut kebijakan pemerintah seperti optimalisasi energi terbarukan, penghijauan, hingga penerapan teknologi hemat energi perlu terus digalakkan. Salah satunya melalui penggunaan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di gedung-gedung pemerintah maupun swasta.

Sementara itu, Prof. Jhy Chern-Liu, Direktur Taiwan-Indonesia Science and Technology Innovation Centre (STIC), menyoroti pentingnya penerapan low carbon construction. Konsep pembangunan rendah karbon ini menekankan efisiensi energi, penggunaan material ramah lingkungan, serta pengembangan metode konstruksi hijau. “Dengan pendekatan low carbon construction, pembangunan dapat berjalan beriringan dengan upaya menjaga kelestarian lingkungan,” tegasnya.

Upaya mewujudkan NZE juga gencar dilakukan di daerah. Pemerintah Provinsi Jawa Timur, misalnya, menjalankan program penanaman pohon mangrove yang disebut sebagai “Sedekah Oksigen.”

Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa, menyebut sejak 2022 hingga 2024 luas tanam mangrove di wilayahnya telah bertambah 2.221,48 hektare melalui kerja sama lintas sektor. “Menanam pohon, termasuk mangrove, adalah sedekah oksigen bagi bumi. Mari kita masifkan gerakan ini,” ujarnya.

Dukungan serupa juga datang dari PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi (UID) Jawa Timur yang berkolaborasi dengan masyarakat Trenggalek dalam penanaman dan adopsi mangrove di kawasan Pancer Cengkrong, Kecamatan Watulimo.

General Manager PLN UID Jawa Timur, Ahmad Mustaqir, menyebut kegiatan tersebut tidak hanya menjaga ekosistem pesisir, tetapi juga bagian dari kontribusi nyata PLN menuju net zero emission.

“Kami bangga bisa ikut menanam harapan lewat mangrove. Langkah kecil ini adalah wujud gotong royong untuk lingkungan yang lebih baik,” ungkapnya.

Di tingkat nasional, IESR berperan aktif dalam penyusunan peta jalan dekarbonisasi industri. Fabby Tumiwa, CEO IESR, menjelaskan pihaknya terlibat pada empat sektor utama: tekstil, kaca dan keramik, otomotif, serta makanan dan minuman.

Menurutnya, peta jalan ini penting bukan hanya untuk menekan emisi, tetapi juga untuk memastikan daya saing produk Indonesia di pasar ekspor, menarik investasi baru, meningkatkan produktivitas, sekaligus memperkuat kemandirian energi.

“Dampak lainnya dari industri yang minim emisi adalah berkembangnya industri manufaktur hijau dan penciptaan lapangan kerja baru,” ujar Fabby.

Dengan sinergi pemerintah, akademisi, industri, hingga masyarakat, Indonesia optimistis mampu mempercepat transisi energi bersih. Langkah-langkah nyata mulai dari pembangunan industri rendah karbon hingga sedekah oksigen melalui mangrove menjadi bukti komitmen bahwa nol emisi bukan sekadar wacana, melainkan agenda bersama menuju masa depan hijau. (*)

Cek Berita dan Artikel kabarbaik.co yang lain di Google News

Kami mengajak Anda untuk bergabung dalam WhatsApp Channel KabarBaik.co. Melalui Channel Whatsapp ini, kami akan terus mengirimkan pesan rekomendasi berita-berita penting dan menarik. Mulai kriminalitas, politik, pemerintahan hingga update kabar seputar pertanian dan ketahanan pangan. Untuk dapat bergabung silakan klik di sini

Penulis: Irma Hari Trisiawardani
Editor: Imam Wahyudiyanta


No More Posts Available.

No more pages to load.