Desa Gadungan Blitar Siapkan Wisata Pamuncak dan Pertanian Organik, Gandeng Pakar Thailand

oleh -546 Dilihat
478bb3e7 bd03 4222 87c4 e888162be1fc
Nusa Patrialink serta Pokmas Desa Gadungan bersama pakar pertanian asal Thailand Noppakaow. (Foto: Ist)

KabarBaik.co – Kelompok Masyarakat (Pokmas) di Desa Gadungan, Kecamatan Gandusari, Kabupaten Blitar, bersama Nusa Patrialink berencana mengembangkan kawasan tertinggi di wilayah tersebut menjadi destinasi wisata edukasi bernama Wisata Pamuncak.

Dengan lokasi strategis, pengunjung dapat menikmati pemandangan Gunung Kawi dan Gunung Kelud dari satu titik.

Owner Nusa Patrialink Iskandar, menyatakan bahwa pihaknya bersama Pokmas sepakat menjadikan lokasi ini sebagai wisata edukasi yang mengedepankan konsep agrowisata.

“Di sini kami akan mengembangkan kebun durian dan alpukat. Selain itu, akan dibangun beberapa spot menarik untuk menarik wisatawan dari Blitar maupun luar daerah,” ujar Iskandar, Selasa (18/2).

Untuk mendukung rencana ini, akses jalan, listrik, dan air akan menjadi prioritas utama dalam pengembangan. Iskandar menegaskan bahwa pihaknya telah menyiapkan anggaran yang cukup sehingga tidak ada kendala dalam merealisasikan proyek ini.

Selain pengembangan wisata, Kepala Desa Gadungan Didit Setia Budi, menyatakan bahwa pihaknya juga berkomitmen menghidupkan kembali pertanian organik yang sempat vakum.

“Dulu kami sempat mengembangkan pertanian organik, tetapi terkendala pemasaran dan harga yang kurang kompetitif. Sekarang, kami ingin mencoba lagi dengan fokus pada tanaman kopi di bagian atas dan padi di bagian bawah,” ungkap Didit.

Sebagai langkah awal, desa akan memproduksi serta menjual pupuk organik. Sementara proses produksi masih dalam tahap pembelajaran, saat ini mereka mendatangkan pupuk dari Thailand untuk diuji coba.

Seorang pakar pertanian asal Thailand, Noppakaow, yang hadir dalam pertemuan ini, memberikan masukan penting terkait pemanfaatan pupuk agar hasil panen lebih maksimal.

“Blitar tidak memiliki kendala dari segi air dan tanah, yang penting adalah cara penerapan pupuk yang benar. Banyak yang hanya memfokuskan pupuk pada akar, sehingga nutrisi ke daun kurang maksimal. Akibatnya, meski berbuah, rasa buah kurang optimal, kulitnya tebal, dan bijinya besar,” jelas Noppakaow melalui penerjemahnya.

Dengan rencana ini, Desa Gadungan berharap dapat menciptakan kawasan wisata berbasis edukasi sekaligus meningkatkan potensi pertanian organik yang berkelanjutan. (*)

Cek Berita dan Artikel kabarbaik.co yang lain di Google News

Kami mengajak Anda untuk bergabung dalam WhatsApp Channel KabarBaik.co. Melalui Channel Whatsapp ini, kami akan terus mengirimkan pesan rekomendasi berita-berita penting dan menarik. Mulai kriminalitas, politik, pemerintahan hingga update kabar seputar pertanian dan ketahanan pangan. Untuk dapat bergabung silakan klik di sini



No More Posts Available.

No more pages to load.