Disdik Jatim Tegaskan Komitmen Ciptakan Sekolah Aman, Bentuk Satgas Sekolah Anti Kekerasan

oleh -42 Dilihat
IMG 20251107 WA0030
Kepala Dinas Pendidikan Jawa Timur, Aries Agung Paewai. (Foto: P. Priyono)

KabarBaik.co – Dinas Pendidikan (Disdik) Provinsi Jawa Timur menegaskan komitmennya dalam menciptakan lingkungan pendidikan yang aman, ramah, dan bebas dari kekerasan. Wujud nyata komitmen tersebut ditandai dengan pembentukan Satgas Sekolah Anti Kekerasan yang melibatkan guru, siswa, dan konselor sekolah.

Kepala Dinas Pendidikan Jawa Timur, Aries Agung Paewai, menegaskan bahwa langkah ini merupakan bagian dari strategi besar pencegahan dan penanganan kekerasan di dunia pendidikan.

“Kita ingin setiap sekolah menjadi tempat yang aman dan nyaman bagi semua siswa. Tidak boleh ada kekerasan dalam bentuk apa pun,” tegas Aries saat kegiatan Sosialisasi Pendidikan Anti Kekerasan di Sekolah SMK yang digelar di Hotel Batu Suki, Kota Batu, 5–7 November 2025.

Menurut Aries, pembentukan Satgas ini bukan sekadar formalitas, tetapi merupakan gerakan nyata membangun budaya sekolah yang positif dan berkarakter. “Sekolah yang hebat bukan diukur dari banyaknya piala, tapi dari seberapa aman dan bahagianya siswa belajar di dalamnya,” tandasnya.

Aries menyebutkan tiga tahapan Strategi Sekolah Anti Kekerasan. Disdik Jatim menjalankan program ini melalui tiga tahapan strategis.
1. Pencegahan (Pra Kejadian)-penguatan pendidikan karakter serta pembentukan budaya sekolah yang positif. Satgas akan berperan aktif mendeteksi potensi kekerasan sejak dini.
2. Penanganan Sekunder (Saat Terjadi)-dilakukan dengan respon cepat dan pendekatan restoratif, tanpa kekerasan balasan. Dalam tahap ini pelaku dan korban dipisahkan sementara, didampingi guru BK, psikolog, serta berkoordinasi dengan Dinas Sosial dan kepolisian.
3. Rehabilitasi (Pasca Kejadian)-meliputi pendampingan psikologis bagi korban, pembinaan karakter bagi pelaku, serta evaluasi sistem sekolah agar kasus serupa tidak terulang.

Selain upaya teknis, Disdik Jatim juga menggerakkan budaya positif melalui Gerakan 3S: Senyum, Sapa, Salam. Gerakan sederhana ini dinilai efektif membangun atmosfer sekolah yang ramah dan menyenangkan.

“Kegiatan rutin seperti upacara dan apel pagi harus menjadi ruang pembiasaan nilai empati, tanggung jawab, dan kepedulian sosial. OSIS, Pramuka, dan ekstrakurikuler harus dilibatkan aktif dalam kampanye anti-bullying,” ujar Aries.

Sebagai simbol komitmen, Disdik Jatim meluncurkan slogan “SMK Aman, Ramah, dan Bermartabat”. Slogan ini menjadi semangat bersama untuk menciptakan ruang belajar yang menghargai setiap individu dan menumbuhkan rasa aman di lingkungan sekolah.

Program Sekolah Aman dan Ramah menjadi bagian dari langkah besar Disdik Jatim membangun ekosistem pendidikan berkarakter, inovatif, dan humanis.
Aries menyebut, sejumlah program penguatan karakter juga tengah digerakkan, seperti Sekolah Inovatif Ketahanan Pangan (SIKAP) dan East Java Innovation Education Summit (EJIES) sebagai bagian dari visi Jatim Cerdas.

“Pendidikan bukan sekadar transfer ilmu, tetapi pembentukan karakter dan budaya damai. Dari sekolah yang aman dan bahagia, akan lahir generasi cerdas yang berdaya saing menuju Indonesia Emas 2045,” pungkas Aries. (*)

Cek Berita dan Artikel kabarbaik.co yang lain di Google News

Kami mengajak Anda untuk bergabung dalam WhatsApp Channel KabarBaik.co. Melalui Channel Whatsapp ini, kami akan terus mengirimkan pesan rekomendasi berita-berita penting dan menarik. Mulai kriminalitas, politik, pemerintahan hingga update kabar seputar pertanian dan ketahanan pangan. Untuk dapat bergabung silakan klik di sini

Penulis: P. Priyono
Editor: Hairul Faisal


No More Posts Available.

No more pages to load.