KabarBaik.co – Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani menegaskan kebijakan diskon pajak PBB-P2 dan BPHTB hingga 80 persen tidak akan memengaruhi anggaran daerah. Hal itu ia sampaikan dalam acara HUT ke-75 IGTKI PGRI di Wahana Ekspresi Poesponegoro (WEP), Rabu (20/8), yang dihadiri 2.250 guru.
Dalam kesempatan tersebut, Bupati Yani mengajak para guru untuk memanfaatkan program diskon pajak. “Ibu-ibu segera bayar PBB mumpung diskonnya 80 persen. Itu murah sekali. Satu Indonesia tidak ada itu. Dimana-mana PBB naik, di Gresik justru diskon 80 persen,” ujarnya.
Bupati Yani juga menepis kekhawatiran DPRD soal potensi defisit akibat program ini. “Ketika saya ditanya DPR apakah ini tidak defisit anggarannya? Saya jawab insyaallah anggaran tahun 2025 Kabupaten Gresik aman jaya sentosa,” tegasnya.
Kebijakan ini sebelumnya mendapat perhatian dari DPRD Gresik. Mochammad, Wakil Ketua Komisi II DPRD Gresik dari Fraksi PKB, menjelaskan bahwa saat ini telah masuk pembahasan rancangan perubahan anggaran 2025. “Di KUA dan PPAS direncanakan sisa akhir tahun samadengan nol. Bila ada rencana diskon, dikhawatirkan terjadi defisit anggaran pada akhir tahun,” ujarnya, Senin (18/8) lalu. Bila dampaknya signifikan, DPRD akan melakukan penyesuaian belanja, meski tidak boleh menyentuh kebutuhan dasar.
Sementara itu, Nadlir, anggota Komisi II DPRD dari Fraksi PDI Perjuangan, menilai kebijakan diskon pajak ini tepat di tengah ekonomi masyarakat yang lesu. “Alhamdulillah kebijakan beliau, ya, karena ekonomi kurang bagus dan kabupaten Gresik fiskalnya cukup maka kebijakan diskon harus dimanfaatkan oleh pelaku usaha dan masyarakat Gresik. Itu merupakan wujud kepekaan pemimpin yang sesuai harapan masyarakat,” katanya. Nadlir bahkan mengklaim pendapatan daerah tetap tumbuh positif. “Malah pendapatan kita naik, triwulan terus naik,” pungkasnya.
Sebagai informasi, Program diskon PBB-P2 dan BPHTB ini berlaku mulai 17 Agustus hingga 17 September 2025.(*)








