KabarBaik.co – Di tengah gejolak masyarakat Kota Kediri yang mengeluhkan langkanya LPG 3 Kg, tim gabungan melakukan inspeksi mendadak (sidak) di sejumlah pangkalan pada Kamis (12/9).
Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota Kediri Wahyu Kusuma Wardani menyebut bila beberapa titik pangkalan yang disasar berlokasikan di pinggir batas antara Kota dan Kabupaten Kediri.
Selain itu, ia juga mengakui saat ini tengah diterpa fenomena musim kemarau panjang bebarengan dengan musim tanam padi dan bawang, lalu adanya peternakan yang disinyalir masih menggunakan LPG melon itu. Kendati demikian, menurutnya untuk stok terpantau aman.
Diketahui pula terdapat regulasi terkait pengurangan subsidi atau stok ke pengecer. Diharapkan dengan adanya aturan itu masyarakat untuk bisa langsung beli ke pangkalan dengan harga dasar Rp 16.000 yang ditetapkan oleh pemerintah daerah.
“Kalau survei hari ini stok aman, ya ada keterlambatan pengiriman ada satu dan dua. Ini kan fenomena sering terjadi dan biasanya kan memang musiman,” ucapnya.
Menghadapi situasi musiman itu, Wahyu berencana akan meminta pihak Pertamina untuk menambah jumlah stok LPG melon.
Disinggung terkait penggunaan LPG 3 Kg untuk urusan pengairan di persawahan saat musim kemarau, ia menampik bahwasanya di Kota Kediri untuk pertaniannya memang kecil, namun tergerus dari kabupaten.
“Di Kabupaten Kediri sekarang juga mengalami masalah yang sama, mereka juga fenomena, ada intervensi dari sektar seperti Blitar, Nganjuk dan sekitarnya,” tambahnya.
Disatu sisi, Hanok Kasianto, salah seorang pemilik pangkalan di Kelurahan Mrican Kota Kediri secara gamblang menyebut situasi ini bukan kelangkaan, melainkan fenomena musiman.
Menurutnya, di musim kemarau panjang seperti saat ini, pemakaian LPG 3 Kg biasanya digunakan untuk mengairi sawah menggunakan diesel serta para peternak yang harusnya menggunakan LPG 3 Kg yang seharusnya tidak menggunakan LPG berwarna hijau itu. (*)