KabarBaik.co – Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Blitar melalui tim pantauan SP2KP kembali melakukan pendistribusian minyak goreng MinyaKita di Pasar Templek.
Kegiatan ini merupakan tahap kedua setelah sebelumnya dilakukan minggu lalu.
“Untuk kegiatan hari ini sebenarnya pendistribusian MinyaKita di pasar pantauan SP2KP sudah dua kali kita lakukan. Minggu kemarin sudah kita distribusikan untuk 11 pedagang di Pasar Templek. Kemudian, untuk hari ini ada tambahan dua pedagang, totalnya 13 pedagang untuk pendistribusiannya,” kata Kepala Bidang Pengawasan Perindustrian dan Perdagangan, Disperindag Kota Blitar, Pandu Sarasti, Kamis (17/7)
Ia menjelaskan, pendistribusian dilakukan merata. Setiap pedagang sudah diberi batasan untuk pembelian dengan maksimal setiap pedagang mendapatkan 5 karton.
“Sudah ada plotting, jadi masing-masing pedagang dapat lima karton,” ujar Pandu.
Satu karton berisi 12 pack/liter. Harga dari Bulog ke pedagang dipatok Rp 14.500 per liter, kemudian penjual diimbau untuk menjual produk MinyaKita dengan harga sesuai HET yakni 15.700.
“Kemudian kalau pedagang menjual harus sesuai dengan HET itu, jadi maksimal Rp15.700,” tambah Bu Pandu.
Sebelum ada pendistribusian, harga rata-rata MinyaKita di Pasar Templek sempat mencapai Rp 17 ribu per liter.
“Sebelum ini harga rata-rata MinyaKita di Pasar Templek itu kan rata-rata Rp 17 ribu per liter,” katanya.
Dengan distribusi langsung dari Bulog, harga minyak mulai turun dan stabil sesuai harga eceran tertinggi.
Selain minyak, Pandu menyebut harga komoditas lain cenderung stabil. Namun, beras menunjukkan kenaikan harga.
“Disperindag sudah berkoordinasi dengan Bulog untuk kemungkinan operasi pasar beras SPHP sebagai langkah antisipasi,” tutupnya.(*)