KabarBaik.co – Wakil Bupati Gresik Asluchul Alif, mendorong Universitas Muhammadiyah Gresik (UMG) untuk memperkuat peran strategisnya dalam mencetak generasi wirausaha di sektor pertanian dan peternakan.
Hal itu disampaikannya dalam acara pelantikan jajaran wakil rektor, dekan, dan direktur pascasarjana Universitas Muhammadiyah Gresik, Senin (23/6).
Dalam sambutannya, Alif menyampaikan bahwa tren Penanaman Modal Asing (PMA) di Gresik yang terus meningkat perlu diimbangi dengan kesiapan sumber daya manusia yang tidak hanya siap kerja, tetapi juga siap menciptakan lapangan kerja.
“Saya sudah sampaikan kepada Pak Bupati tentang rencana membuat Balai Latihan Kerja (BLK), tapi bukan BLK yang menyiapkan tenaga kerja untuk perusahaan saja. Karena investasi PMA itu padat modal, bukan padat karya. Maka kita perlu cetak wirausahawan,” tegasnya.
Ia mengajak UMG untuk berkolaborasi dalam mengembangkan pusat pelatihan wirausaha yang akan memanfaatkan lahan milik Pemkab Gresik di sekitar kawasan Polowijo. Nantinya, tempat tersebut akan menjadi ruang belajar intensif dengan sistem pelatihan singkat, namun berbasis praktik.
“Anak-anak masuk tidak tahu apa-apa, tapi keluar sudah bisa beternak kambing, ayam, kelinci, atau dibidang pertanian. Kami biayai pelatihannya, mau 10, dua minggu atau tiga minggu, tergantung sistem pendidikan yang disepakati bersama,” jelasnya.
Lebih lanjut, Alif juga meminta bantuan UMG agar pelatihan tersebut menghasilkan sertifikat kompetensi yang kredibel, diakui dan dapat dipertanggungjawabkan.
Selain pengembangan pusat pelatihan berbasis keterampilan praktis, Wakil Bupati Asluchul Alif juga menyoroti pentingnya peran kampus dalam menjawab tantangan global, termasuk hadirnya tenaga kerja asing seiring meningkatnya investasi asing di Gresik.
“Universitas di Gresik harus bersiap. PMA semakin banyak, dan warga asing yang tinggal di sini juga bertambah. Sehingga diperlukan universitas-universitas yang ada di kabupaten Gresik ini untuk bisa menampung orang orang asing yang ada di kabupaten Gresik,” ujarnya.
Alif menekankan, kerja sama antara UMG dan Pemerintah Kabupaten Gresik bukan sekadar proyek satu arah. Menurutnya, relasi itu harus berkelanjutan dan saling memperkuat dalam membentuk ekosistem pendidikan yang membumi dan sesuai dengan kebutuhan daerah.
“Kolaborasi tidak boleh mandek. Saya juga alumni UMG,” tuturnya.(*)