Dorong Industri Sepatu Nasional, Komisi VII DPR RI Kunjungi BPIPI Sidoarjo, Minta Fokus Pasar Lokal hingga Daur Ulang Plastik

oleh -367 Dilihat
IMG 20250414 WA0024
Suasana diskusi Komisi VII DPR RI dengan staf BIPI Sidoarjo.

KabarBaik.co – Komisi VII DPR RI melakukan kunjungan kerja ke Balai Pengembangan Industri Persepatuan Indonesia (BPIPI) di Sidoarjo, Senin (14/4). Dalam kunjungan ini, Komisi VII mendorong pihak terkait untuk terus berinovasi dan mengutamakan pasar lokal guna memajukan industri alas kaki nasional.

Kunjungan ini juga dihadiri Direktorat Jenderal Industri Kecil Menengah dan Aneka (IKMA) Kementerian Perindustrian, Ir. Reni Yanita, serta sejumlah mitra kerja Komisi VII. Mereka meninjau langsung kegiatan BPIPI dan berdialog dengan pelaku industri persepatuan.

Direktur Jenderal IKMA, Ir. Reni Yanita, menyampaikan bahwa dalam beberapa tahun terakhir, industri sepatu Indonesia menunjukkan pertumbuhan yang stabil dan menjadi salah satu sektor penting dalam perekonomian nasional.

“Dengan kualitas produksi yang tinggi dan dukungan pemerintah, industri sepatu Indonesia diharapkan dapat terus berkembang dan meningkatkan ekspor produk sepatu ke berbagai negara di dunia,” katanya.

Ia menjelaskan, ekspor alas kaki dan industri kulit Indonesia telah menembus berbagai negara besar seperti Amerika Serikat dan Jerman. Menurutnya, potensi pasar global tersebut menjadi pendorong kuat bagi industri persepatuan untuk terus berinovasi dan meningkatkan kualitas produk.

Ketua rombongan Komisi VII DPR RI, Rahayu Saraswati Djojohadikusumo, menekankan pentingnya BPIPI untuk menyampaikan berbagai permasalahan spesifik yang dihadapi industri persepatuan. Mulai dari ketersediaan bahan baku hingga peluang besar di pasar lokal.

Dia juga menyoroti isu lingkungan, khususnya pemanfaatan sampah plastik untuk dijadikan bahan baku sepatu. Menurutnya, hal ini sudah dilakukan oleh beberapa pelaku industri daur ulang, seperti yang terjadi di Bali.

“Saya kira, pemanfaatan sampah plastik untuk daur ulang sebagai bahan baku produksi industri Persepatuan sangat mungkin dilakukan. Ada beberapa perusahaan yang memanfaatkan hal itu, sebagai sol sepatu dan sebagainya. Mungkin hal ini bisa menjadi pandangan,” ungkapnya.

Anggota DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan, Banyu Biru Djarot, menyoroti pentingnya memperbesar pasar lokal untuk memperkuat ekonomi kerakyatan melalui industri persepatuan. Ia menyayangkan masih banyak anak-anak di pelosok negeri yang belum memiliki sepatu saat menempuh pendidikan.

“Pasar lokal harus dimaksimalkan. Kita harus akui, masih banyak anak-anak negeri di pelosok sana yang dalam mengenyam pendidikan tidak menggunakan sepatu yang pasti mereka tidak mampu untuk membeli. Saya kira, hal ini menjadi perhatian industri-industri Persepatuan daerah tak perlu memberi tarif mahal yang penting produknya merajai market lokal,” kata Banyu.

Ia menambahkan, pasar lokal memiliki karakteristik yang berbeda dengan pasar global. Masyarakat lokal tidak terlalu mempermasalahkan merek, melainkan lebih mempertimbangkan harga yang terjangkau. Oleh karena itu, industri persepatuan diminta untuk tidak hanya fokus ekspor, tetapi juga menyasar pasar dalam negeri secara maksimal.

Sementara itu, anggota Komisi VII DPR RI lainnya dari Fraksi PDI Perjuangan, Samuel JD Wattimena, menilai bahwa keterlibatan fashion designer masih belum terlihat dalam pengembangan industri persepatuan. Menurutnya, hal ini merupakan aspek penting dalam pemasaran dan daya tarik produk alas kaki.

“Fashion designer ini saya lihat belum masuk dalam point di BPIPI. Kami harapkan hal ini menjadi hal yang penting dalam menarik minat pasar dalam industri persepatuan,” ucapnya. (*)

Cek Berita dan Artikel kabarbaik.co yang lain di Google News

Penulis: Yudha
Editor: Gagah Saputra


No More Posts Available.

No more pages to load.