KabarBaik.co – Usai berjam-jam melakukan orasi di depan gedung DPRD Bojonegoro, puluhan mahasiswa Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Bojonegoro akhirnya ditemui langsung oleh jajaran pimpinan dewan, Kamis (4/9).
Pertemuan tersebut dipimpin Ketua DPRD Bojonegoro, Abdullah Umar, bersama sejumlah anggota dewan lintas fraksi. Dalam kesempatan itu, mahasiswa kembali menyampaikan aspirasinya. Mereka menuntut dilakukannya reformasi di tubuh DPRD Bojonegoro serta seluruh partai politik.
“Tak hanya itu, kami juga meminta agar institusi Polri dilakukan reformasi, serta mengembalikan TNI ke barak,” tegas Ketua Cabang PMII Bojonegoro, Bahrul Hikam, saat menyampaikan tuntutan.
Aksi mahasiswa kali ini juga bertepatan dengan momentum Maulid Nabi Muhammad SAW. Mereka menggelar pembacaan Mahalul Qiyam dan menaburkan bunga setaman sebagai simbol matinya demokrasi di Indonesia.
Menanggapi hal tersebut, Abdullah Umar berjanji pihaknya akan mengevaluasi kinerja DPRD Bojonegoro. Ia juga menegaskan aspirasi mahasiswa akan segera diteruskan ke DPR RI dan seluruh partai politik.
“Kesepakatan pertemuan ini hari ini juga akan kami kirimkan ke DPR dan semua partai politik. Saya pribadi memohon maaf jika selama ini kinerja kami dirasa kurang memperhatikan kepentingan masyarakat,” ujar Abdullah Umar.
Menurutnya, aksi yang dilakukan PMII Bojonegoro menjadi pengingat bagi para wakil rakyat untuk terus memperbaiki kinerja. “Kami berterima kasih atas kritik yang disampaikan. Demo seperti ini penting agar kami tidak lupa pada amanah rakyat,” imbuhnya.
Usai mendengar tanggapan Ketua DPRD, massa PMII Bojonegoro membubarkan diri dengan tertib. Mereka juga membersihkan area aksi dan mengumpulkan sampah yang ditinggalkan selama unjuk rasa. (*)