DPRD Gresik Desak Pelatihan Pengurus Kopdes Merah Putih Demi Cegah Gagal Paham Kelola Dana

oleh -422 Dilihat
a71fe7c4 fea6 4fea 93e7 d604f2a92954
Rapat kerja Komisi II DPRD Gresik bersama Diskoperindag dalam rapat KUA/PPAS 2025. (Foto: Ist)

KabarBaik.co – Kekhawatiran soal kesiapan sumber daya manusia mengemuka dalam rapat kerja Komisi II DPRD Gresik bersama Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Perindustrian, dan Perdagangan (Diskoperindag) Kabupaten Gresik, beberapa hari yang lalu.

Agenda pembahasan perubahan Kebijakan Umum Anggaran (KUA) dan Prioritas Plafon Anggaran Sementara (PPAS) Tahun 2025 itu berubah menjadi ruang refleksi atas pelaksanaan program Koperasi Desa Merah Putih (KDMP) yang baru saja diluncurkan Presiden Prabowo Subianto.

Anggota Komisi II DPRD Gresik Muhammad Kurdi, mengungkap fakta di lapangan bahwa para pengurus KDMP di sejumlah desa masih keliru memahami skema pendanaan. Alih-alih menyadari bahwa dana yang akan diterima bersumber dari Lembaga Pengelola Dana Bergulir (LPDB) dalam bentuk pinjaman, sebagian pengurus justru mengira dana itu merupakan hibah.

“Setelah saya tanya ke beberapa pengurus KDMP, mereka mengira dana dari pemerintah itu hibah. Padahal faktanya merupakan pinjaman dari LPDB dengan plafon Rp 3 hingga Rp 5 miliar,” ujar Kurdi, Minggu (27/7).

Kebingungan itu dinilai sebagai pertanda bahwa pengurus belum siap menerima amanah besar. Menurut Kurdi, sebagian besar pengurus baru pertama kali terlibat dalam dunia koperasi dan belum terbiasa dengan sistem manajemen modern. Ketiadaan pelatihan membuat mereka ragu, bahkan takut, untuk mengelola dana bergulir dalam jumlah besar.

“Banyak pengurus yang belum terbiasa dengan sistem administrasi koperasi yang lebih modern. Mereka takut untuk mengelola dana sebesar itu,” lanjutnya.

Atas dasar itu, dalam rapat tersebut, DPRD Gresik menyetujui perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) dengan menganggarkan Rp 5 miliar. Dana ini akan dialokasikan khusus untuk pelatihan para pengurus koperasi Merah Putih di 356 desa dan kelurahan di Kabupaten Gresik.

Pelatihan ini akan mencakup peningkatan kapasitas manajerial, administrasi keuangan, hingga strategi pengelolaan usaha berbasis koperasi.

Materi pelatihan akan mencakup peningkatan kapasitas manajerial, administrasi keuangan, serta strategi pengelolaan usaha berbasis koperasi. Kurdi menekankan bahwa pelatihan tersebut adalah investasi jangka panjang agar koperasi tidak sekadar menjadi formalitas program nasional.

“Kalau dana pinjaman tidak dikelola dengan baik, risikonya besar. Bisa terjadi kredit macet, usaha tidak jalan, dan akhirnya koperasi bangkrut. Kita tidak ingin itu terjadi,” tegasnya.

Politisi Partai Gerindra ini menyebut koperasi sebagai tulang punggung ekonomi desa. Ia menilai KDMP sebagai langkah strategis dari Presiden Prabowo untuk mendorong kemandirian ekonomi rakyat. Namun keberhasilan program tersebut, kata dia, bergantung pada keseriusan pengelolaan di daerah.

“Kita ingin koperasi benar-benar menjadi motor ekonomi kerakyatan. Untuk itu, pengurus harus benar-benar siap,” pungkasnya.

Peluncuran serentak KDMP oleh Presiden Prabowo sendiri telah menjangkau 80 ribu koperasi di berbagai desa di Indonesia melalui daring. Tujuh jenis usaha telah digariskan sebagai pilar ekonomi dalam skema koperasi ini. Namun seperti pelajaran dari banyak proyek ambisius sebelumnya, mental dan kapasitas pelaksana di lapanganlah yang akan menjadi penentu.(*)

Cek Berita dan Artikel kabarbaik.co yang lain di Google News

Kami mengajak Anda untuk bergabung dalam WhatsApp Channel KabarBaik.co. Melalui Channel Whatsapp ini, kami akan terus mengirimkan pesan rekomendasi berita-berita penting dan menarik. Mulai kriminalitas, politik, pemerintahan hingga update kabar seputar pertanian dan ketahanan pangan. Untuk dapat bergabung silakan klik di sini

Penulis: Muhammad Wildan Zaky
Editor: Andika DP


No More Posts Available.

No more pages to load.