Drama Menit 91 di Stadion GBT: Persebaya Tumbang Lawan PSIM, Laga Murni atau Lakon Awal Musim

oleh -137 Dilihat
PSIM Jigja
Pertandingan Persebaya vs PSIM di Stadion GBT, Jumat (8/8) malam. (Foto IG PSIM)

KabarBaik.co- Persebaya Surabaya mengawali BRI Super League 2025/2026 dengan hasil menyakitkan. Bermain di kandang sendiri, Stadion Gelora Bung Tomo (GBT), Jumat (8/8) malam, Green Force takluk  0-1 dari tamunya, PSIM Jogjakarta.

Gol tunggal Ezequiel Vidal di masa injury time menjadi penutup kisah penuh ketegangan yang membuat sebagian penonton bertanya. Benarkah ini pertandingan sepak bola atau bagian lembaran naskah drama yang dipentaskan di panggung megah di awal musim?

Laga baru berjalan 10 menit ketika Persebaya nyaris membuka keunggulan. Umpan silang akurat dari Bruno Moreira menemui Mihailo Perovic di kotak penalti. Sepakan kerasnya sudah melewati kiper, tetapi Reva Adi Utama tampil sebagai penyelamat PSIM, menghalau bola tepat di garis gawang.

PSIM tak hanya bertahan. Menit ke-28, giliran kiper Persebaya, Ernando Ari, yang menjadi pahlawan. Tendangan keras Nermin Haljeta dari jarak dekat memaksa Ernando melakukan penyelamatan refleks brilian, hanya menghasilkan sepak pojok untuk tim tamu.

Duel sengit antar kiper timnas senior dan U-23 itu berlanjut di menit-menit berikutnya. Cahya Supriadi, penjaga gawang PSIM, mematahkan peluang emas Persebaya ketika Dejan Tumbas lepas dari kawalan. Dengan gerakan cepat, Cahya menepis bola ke atas mistar,  membuat frustrasi ribuan Bonek yang sudah bersiap merayakan gol.

Pelatih Persebaya, Eduardo Perez, menurunkan formasi 4-3-3, memaksimalkan kecepatan Malik Risaldi di sayap dan kreativitas Francisco Rivera untuk membongkar pertahanan lawan. Sementara itu, pelatih PSIM, Jean Paul van Gastel, yang berpengalaman di Eropa, memilih formasi 4-4-2 dengan blok pertahanan rapat di lini tengah, dikomandoi Ze Valente, serta mengandalkan serangan balik cepat lewat Deri Corfe.

Meski berstatus tim promosi, PSIM tampil disiplin. Pengalaman Reva Adi Utama dan Yasaku Yamadera menjadi tembok yang sulit ditembus Bajul Ijo. Hingga menit ke-60, Persebaya tetap memegang kendali tempo, menciptakan peluang dari Malik Risaldi dan Perovic, namun penyelesaian akhir yang tumpul membuat gawang PSIM tetap perawan.

Ketika banyak yang mulai mengira laga akan berakhir imbang, drama mencapai puncaknya di menit ke-91. PSIM melancarkan serangan cepat dari sisi kanan. Dede Safari mengirim umpan lambung terukur ke tiang jauh, disambut sundulan tajam Ezequiel Vidal. Gol! Bola meluncur mulus ke gawang Ernando, membuat seluruh penonton di GBT terdiam sesaat. Namun, sebagian tetap kembali riuh mengobarkan semangat.

Bagi pecinta sepak bola, momen seperti itu adalah bukti bahwa pertandingan bisa berbalik arah dalam hitungan detik. Namun, bagi mata yang skeptis, pola ini terasa terlalu sinematik. Dominasi satu tim sepanjang laga, peluang demi peluang yang selalu gagal, lalu gol kejutan di detik akhir. Sepak bola memang dikenal penuh kejutan, tapi terkadang sulit membedakan mana yang lahir dari ketidakterdugaan murni, dan mana yang seperti sudah dirangkai untuk menjadi tontonan klimaks.

Stadion, diakui atau tidak, seperti panggung teater. Selalu menyajikan emosi. Kegembiraan, ketegangan, lalu kekecewaan. Entah murni strategi jitu atau “alur cerita” yang memang dikehendaki.

Yang pasti, selamat untuk PSIM, mengawali laga dengan sukses mengantongi tiga poin. Sebaliknya, PR besar bagi Persebaya menghadapi laga-laga berikutnya. Terlebih, kalau memang benar-benar mematok target juara pada tahun ini. (*)

Cek Berita dan Artikel kabarbaik.co yang lain di Google News

Kami mengajak Anda untuk bergabung dalam WhatsApp Channel KabarBaik.co. Melalui Channel Whatsapp ini, kami akan terus mengirimkan pesan rekomendasi berita-berita penting dan menarik. Mulai kriminalitas, politik, pemerintahan hingga update kabar seputar pertanian dan ketahanan pangan. Untuk dapat bergabung silakan klik di sini

Editor: Supardi


No More Posts Available.

No more pages to load.