LAMONGAN – Program Jum’at curhat yang dicanangkan oleh Polri terus digalakkan oleh jajaran Polres Lamongan. Seperti yang dilakukan oleh Satpolairud bersama dengan tokoh masyarat dan agama di wilayah Kecamatan Brondong, (4/8/2023)
Dalam kegiatan curhat jumat pagi ini, selain untuk mendengarkan keluhan masyarakat nelayan juga untuk menjalin komunikasi yang lebih baik intens. Tidak itu saja, korps baju coklat ini mengajak
para nelayan meningkatkan kesadaran akan pentingnya memahami dan mengantisipasi perubahan cuaca dalam menjaga keamanan dan ketertiban di perairan.
Kapolres Lamongan AKBP Yakhob Silvana Delareskha, melalui Kasat Polairud AKP Erni Sugihastuti, mengingatkan tentang betapa pentingnya keselamatan para nelayan ketika berlayar di laut terbuka, terutama ketika cuaca berubah secara tiba-tiba.
“Pelaksanaan Jumat curhat ini, ditujukan karena kami ingin bekerja sama dengan masyarakat nelayan dalam menjaga keamanan di perairan Lamongan. Perubahan cuaca dapat menjadi ancaman serius bagi keselamatan Anda semua,” tuturnya.
Terkait dengan perubahan perkiraan cuaca, diminta agar para nahkoda dan anak buah kapal bisa melihat perkiraan cuaca lewat BMKG atau ke tempat Syahbandar terdekat. dan wajib diatas kapal ada alat keselamatan, pihak Polairud akan berkordinasi dengan pihak PPN Brondong supaya menyediakan papan informasi perkiraan cuaca.
Sunaryo, salah satu nelayan menyampaikan keluh kesahnya dimana masalah dan kendala selama ini adalah gesekan nelayan dengan pulau bawean. “ Begitu banyaknya kapal nelayan tuban yang sandar di dermaga PPN Brondong, sehingga kapal lokal tidak kebagian ikan.” curhatnya.
Menanggapi curhatan nelayan yang sangat menyayangkan kapal wilayah lain sandar di dermaga wilayah lamongan membuat nelayan disini tidak kebagian hasil tangkapan ikan
Kasat Polairud Polres Lamongan,
AKP Erni Sugihastuti, memberikan masukan agar nelayan brondong dalam mencari ikan jangan terlalu dekat.
“Minimal jarak dengan bibir pantai ke tengah laut 30mil dikarenakan nelayan pulau bawean alat tangkapnya tradisional dan kapasitas kapalnya kecil, untuk itu kita harus menghargai hasil musyawarah yang dulu dengan stakeholder pulau bawean.” terangnya.
“Kita akan bekerja sama dengan PPN Brondong agar kapal nelayan Tuban, kalau sudah bongkar muat agar secepatnya dipindahkan, biar tidak terjadi rebutan tempat sandar. Supaya dalam aktvitas bongkar muat kapal berjalan lancar.” harapnya.
Masih kata, Erni, “Kami mohon dukungan kepada masyarakat nelayan desa Brondong kecamatan Brondong yang selama ini saling gotong royong untuk bersama sama menjaga agar situasi di wilayah kabupaten Lamongan selalu berjalan dengan kondusif.” tutupnya.(yan/kb01).