KabarBaik.co— Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Haji dan Umrah (Kemenhaj) telah menetapkan PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. dan Saudia Arabian Airlines sebagai dua maskapai resmi yang akan melayani penerbangan jemaah haji Indonesia tahun 1447 Hijriah/2026 Masehi. Kedua maskapai ini akan mengangkut total 204.362 jemaah dan petugas melalui 525 kloter dari 14 embarkasi di seluruh Indonesia.
Berdasarkan pembagian tugas yang diunggah di akun IG Kemenhaj RI, Garuda Indonesia akan melayani sekitar 102.502 jemaah dari 10 embarkasi. Adapun Saudia Arabian Airlines menangani sekitar 101.860 jemaah dari 6 embarkasi.
Jika dibandingkan dengan musim haji 1446 H/2025 M, jumlah jemaah tahun 2026 meningkat tipis, dari 203.152 menjadi 204.362 orang atau naik sekitar 0,6 persen. Meski demikian, porsi Garuda Indonesia naik signifikan, dari sekitar 90.933 jemaah tahun lalu menjadi lebih dari 102 ribu jemaah pada 2026. Sementara Saudia Arabian Airlines mencatat kenaikan kecil, dari kisaran 101 ribu jemaah pada tahun sebelumnya menjadi 101.860 jemaah tahun ini.
Jumlah kloter tetap 525, sama seperti tahun lalu. Karena itu, peningkatan terutama terjadi pada alokasi per maskapai dan distribusi embarkasi. Dengan demikian, Garuda memikul peran lebih besar dalam operasional penerbangan haji tahun depan.
Sebelumnya, pemerintah menegaskan akan melakukan pengawasan ketat terhadap kesiapan armada, jadwal penerbangan, serta standar layanan agar seluruh jemaah dapat berangkat dan pulang dengan aman, nyaman, dan tepat waktu. (*)






