Dubes Selandia Baru Kunjungi Kadin Jatim, Bahas Peluang Kerja Sama Ekonomi

oleh -72 Dilihat
IMG 20250916 WA0012 scaled
Duta Besar Selandia Baru untuk Indonesia, YM Philip Taula, melakukan kunjungan resmi ke Graha Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jawa Timur

KabarBaik.co – Duta Besar Selandia Baru untuk Indonesia, YM Philip Taula, melakukan kunjungan resmi ke Graha Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jawa Timur, Selasa (16/9). Dalam kesempatan itu, ia diterima langsung oleh Ketua Umum Kadin Jatim, Adik Dwi Putranto, bersama sejumlah pengusaha dari berbagai sektor strategis.

Kunjungan ini menjadi momentum penting untuk memperkuat hubungan ekonomi dan bisnis kedua negara. Jawa Timur, sebagai salah satu pusat ekonomi terbesar di Indonesia, dinilai memiliki posisi strategis dalam mendorong kerja sama bilateral.

Philip Taula bukanlah sosok baru di Indonesia. Ia pernah bertugas di Jakarta pada 1999–2002 dan kembali dipercaya memimpin misi diplomatik Selandia Baru sejak Februari 2025.

“Saya senang bisa kembali ke Indonesia. Banyak perubahan positif saya lihat, baik di Jakarta maupun Surabaya, yang kini lebih teratur dan aman,” ujarnya.

Taula menjelaskan, Surabaya menjadi kota pertama yang ia kunjungi sejak kembali bertugas. Salah satu agenda utamanya adalah bertemu Kadin Jatim untuk menjajaki peluang kerja sama di bidang bisnis.

“Ada banyak sektor yang bisa dikembangkan bersama, mulai dari riset pertanian dan peternakan hingga ekspor produk furniture,” katanya.

Saat ini, Selandia Baru telah mengekspor sejumlah produk ke Indonesia, khususnya susu yang masih memiliki permintaan tinggi karena produksi dalam negeri belum mencukupi. Selain itu, komoditas seperti apel, kiwi, dan bawang juga masih berpeluang besar untuk ditingkatkan. “Kami juga membuka ruang kerja sama di sektor perdagangan lainnya,” imbuhnya.

Selain perdagangan, bidang pendidikan juga menjadi perhatian. Saat ini terdapat sekitar 70 mahasiswa Indonesia yang menempuh studi di Selandia Baru dengan dukungan beasiswa, terutama di bidang pertanian. Dubes bahkan telah berdiskusi dengan Pemerintah Kota Surabaya untuk memperluas program pertukaran pelajar dan kursus singkat.

Selandia Baru sendiri memiliki keunggulan di sejumlah sektor, antara lain energi terbarukan, pertanian modern, pariwisata, dan teknologi informasi.

Produk unggulannya seperti susu, daging, dan kayu telah mendunia. “Dengan keunggulan ini, kami berharap terjalin sinergi baru dengan Jawa Timur,” tambahnya.

Menanggapi hal itu, Ketua Umum Kadin Jatim Adik Dwi Putranto menyambut baik tawaran kerja sama tersebut.
Menurutnya, Jawa Timur kuat di bidang manufaktur, perdagangan, logistik, dan ketahanan pangan. “Kami menjadi hub untuk 16 provinsi di Indonesia, sehingga posisi Jatim sangat strategis,” tegasnya.

Adik memaparkan bahwa Jawa Timur memiliki sejumlah kawasan ekonomi khusus (KEK), seperti JIPEE, KEK IT di Singosari, dan KEK Halal di Sidoarjo. Dengan infrastruktur yang semakin lengkap, mulai dari pelabuhan hingga jalan tol ke Banyuwangi, Jatim siap memperkuat perdagangan internasional, termasuk dengan Selandia Baru.

Dari sisi ketahanan pangan, Jatim masih surplus pada komoditas tanaman pangan, hortikultura, daging, dan buah-buahan. Namun, Adik mengakui perlunya dukungan teknologi pertanian. “Kami berharap Selandia Baru bisa menjadi mitra dalam transfer teknologi untuk meningkatkan produktivitas petani,” ujarnya.

Selain itu, pengembangan SDM juga menjadi fokus. Kadin Jatim telah menjalin kerja sama vokasi dengan Jerman dan Jepang, dan kini membuka peluang serupa dengan Selandia Baru. “Pendidikan vokasi di Selandia Baru cukup maju dan relevan dengan kebutuhan industri kami,” jelasnya.

Wakil Ketua Komite Tetap Pemberdayaan dan Pengembangan Ekspor Kadin Jatim, Eric Harianto, menambahkan arah pembangunan ekonomi Indonesia kini fokus pada pangan bergizi, energi terbarukan, dan industri hijau. “Kami ingin menjajaki peluang kerja sama dengan Selandia Baru, terutama di bidang green industry dan energi hijau,” ujarnya.

Menurut Eric, Indonesia saat ini tengah membangun ekosistem pentahelix yang melibatkan akademisi, pemerintah, dunia usaha, masyarakat, dan media. Selandia Baru dipandang sebagai mitra potensial untuk memperkuat ekosistem tersebut, terutama dalam hal inovasi dan keberlanjutan.

“Jika Jepang bisa menjadi mitra dalam pengembangan produk halal untuk pariwisata, Selandia Baru juga berpotensi menjadi mitra dalam green economy maupun teknologi ramah lingkungan,” pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel kabarbaik.co yang lain di Google News

Kami mengajak Anda untuk bergabung dalam WhatsApp Channel KabarBaik.co. Melalui Channel Whatsapp ini, kami akan terus mengirimkan pesan rekomendasi berita-berita penting dan menarik. Mulai kriminalitas, politik, pemerintahan hingga update kabar seputar pertanian dan ketahanan pangan. Untuk dapat bergabung silakan klik di sini

Penulis: Dani
Editor: Gagah Saputra


No More Posts Available.

No more pages to load.